KOMPAS.com - Kebijakan centang biru berbayar di Twitter membuat platform tersebut kini dirundung masalah akibat kemunculan akun-akun impostor.
Akun-akun impostor ini melakukan impersonasi terhadap figur publik dan perusahaan ternama dengan memanfaatkan lambang centang biru yang cukup ditebus dengan 8 dollar AS per bulan.
Dampak tindakan impersonasi ini cukup besar. Misalnya, saham perusahaan farmasi Eli Lilly and Company anjlok hingga 2,2 persen pada 11 November 2022.
Akun impostor dengan handle @EliLillyandCo mengirimkan twit bahwa perusahaan kini menggratiskan insulin untuk semua orang.
Twit tersebut berhasil mengecoh cukup banyak orang, sebelum akhirnya akun asli Eli Lilly and Co mengeluarkan klarifikasi.
Kasus yang menimpa Eli Lilly and Co memperlihatkan bahwa langkah mitigasi Twitter untuk meminimalkan dampak negatif dari centang biru berbayar masih kurang optimal.
Twitter sebenarnya memberikan fitur bagi pengguna untuk melihat apakah lambang centang biru yang dimiliki sebuah akun didapatkan dengan cara membayar atau diperoleh karena akun tersebut memang terverifikasi sebagai akun asli.
Pengguna Twitter dapat mengeklik profil sebuah akun untuk melihat apakah akun tersebut mendapatkan centang biru dengan membayar biaya langganan.
Pada akun centang biru berbayar, akan muncul notifikasi Akun ini diverifikasi karena berlangganan Twitter Blue.
Sedangkan untuk akun terverifikasi milik figur terkenal, notifikasi yang muncul yakni Akun ini diverifikasi karena berpengaruh di pemerintahan, berita, hiburan, atau kategori lain.
Akan tetapi, cara tersebut terbukti kurang praktis karena apabila lambang centang biru pada kedua akun tersebut tampak identik bila dilihat sekilas.
Pengembang Walter Lim dan Will Seagar membuat ekstensi sederhana yang bisa dipasang di web browser Chrome untuk membantu mengidentifikasi akun centang biru Twitter.
Ekstensi yang juga tersedia untuk Firefox dan Edge itu mengubah tampilan lambang centang biru Twitter yang standar dengan dua label berbeda yang menunjukkan apakah sebuah akun benar-benar diverifikasi atau membayar untuk verifikasi.
If you're confused by the new Twitter Verification feature, I've been working with some friends on a Chrome Extension that helps you tell the differencehttps://t.co/zXkwzhXIc1 pic.twitter.com/pHTBswBnnE
— Walter Lim (@iWaltzAround) November 10, 2022
Dengan menggunakan ekstensi yang diberi nama Eight Dollars ini, pengguna tidak perlu lagi mengeklik profil sebuah akun untuk mengetahui asal centang biru akun tersebut.
Informasi tersebut akan langsung terpampang di linimasa pengguna.