KOMPAS.com - Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 kini telah memasuki pekan keempat.
Situasi perang masih berkecamuk dan belum ada tanda-tanda yang memperlihatkan konflik kedua negara ini berhenti.
Namun, di media sosial beredar video Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengeluarkan pernyataan bahwa negaranya telah mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina.
Dilansir dari Reuters, 17 Maret 2022, video tersebut dibagikan di Twitter oleh akun Serhii Sternenko @sternenko pada 16 Maret 2022.
Video berdurasi 1 menit 20 detik itu dibagikan dengan caption sebagai berikut:
"Presiden Federasi Rusia mengumumkan penyerahan Rusia. Prajurit Rusia, letakkan senjatamu dan pulanglah selagi kamu masih hidup!”.
Dalam video tersebut, Putin mengatakan bahwa Rusia telah mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina.
"Kami telah berhasil mencapai perdamaian dengan Ukraina," kata Putin.
Tak hanya itu, Putin juga mengumumkan pemulihan kemerdekaan Krimea sebagai republik di dalam Ukraina.
????????? ?? ??????? ? ??????????? ??????. ??????? ??????, ?????? ?????? ? ??? ?????, ???? ???! pic.twitter.com/5wWC3UlpYr
— Serhii Sternenko (@sternenko) March 16, 2022
Berdasarkan penelusuran Reuters, ditemukan bahwa video pernyataan Putin yang beredar di Twitter itu palsu dan merupakan hasil manipulasi.
Rekaman yang digunakan untuk membuat video palsu itu diambil dari pidato Putin yang diunggah ke situs web resmi Presiden Rusia pada 21 Februari, di mana Putin berbicara tentang situasi di Ukraina sebelum invasi.
Video yang dibagikan di Twitter menghapus rekaman suara Putin yang berbicara tentang situasi Ukraina sebelum invasi dan menggantinya dengan rekaman suara baru yang menyatakan bahwa Rusia mencapai kesepakatan damai.
Sementara itu, menurut laman pemeriksa fakta Snopes.com, video tersebut dibuat menggunakan teknik manipulasi deepfake yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence).
Menurut Snopes.com, gerakan tubuh dan bibir Putin dalam video yang telah diedit dan video yang asli sangat sesuai.
Namun, versi yang diedit memanipulasi bagian mulut Putin sehingga gerakan bibirnya dapat menyesuaikan rekaman suara baru yang menyatakan Rusia mencapai kesepakatan damai.