KOMPAS.com - Ketua Harian PBSI, Alex Tirta, mengatakan semua pelatih Pelatnas memiliki kontrak maksimal dua tahun dengan perpanjangan per tahun.
"Semua pelatih itu ada kontraknya. Dibuat maksimal dua tahun karena satu periode kepengurusan kan 4 tahun, tetapi perpanjangan kontrak pelatih per tahun," ucap Alex di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Alex juga mengungkapkan pelatih yang belum menerima kontrak karena masih dalam masa percobaan.
"Bagi yang belum menerima kontrak, mereka menjalani tes. Kalau masih tes, belum bisa dibuatkan SK (Surat Keputusan)," ucap pemilik klub bulu tangkis Exist ini.
Baca juga: PBSI Siapkan Pengganti Andai Kevin Sanjaya Keluar Pelatnas
"Percobaan tiga bulan. Untuk lulus, ada kriterianya dan referensi dari sektor bersangkutan. Misal dari ganda, nanti mereka yang di nomor itu yang memberikan referensi," tutur Alex.
"Jadi, kalau yang sebelumnya bilang tidak ada kontrak, ada. Mereka belum semuanya (ikut tes)," ucap Alex.
Pernyataan Alex sekaligus menjawab sistem kontrak pelatih PBSI yang sudah menjadi polemik sejak lama.
PBSI pernah kehilangan pelatih seperti Nova Widianto dan Flandy Limpele yang pindah ke luar negeri karena alasan kontrak.
Baca juga: Ganda Putra Tumbang di French Open 2024: Leo/Daniel Kurang Tenang, Bagas/Fikri Tertekan
Selain itu, Rionny Mainaky yang kini berstatus sebagai pelatih kepala untuk Olimpiade Paris 2024 juga sempat menyinggung bahwa ia tak memiliki kontrak.
"Dia kan ada kontrak awal. Berarti kalau terus (lanjut melatih) berarti kan diperpanjang otomatis. Kecuali masih (pelatih) baru. Nova itu ada kontrak awal," kata Alex.
"Rionny sudah ada kontrak. Mereka yang perlu kontrak pasti ngomong. Secara normal harusnya ada," imbuhnya.
"Kalau Rionny soal (kontribusi) untuk Merah Putih betul. PBSI menilai pelatih yang masuk dalam kriteria, tidak perlu khawatir. Kami butuh pelatih-pelatih terbaik," kata Alex.
"Pelatih juga punya rapor seperti atlet. Misal atlet A kurang, berapa lama bisa ditingkatkan? Kalau lama kan berarti performa pelatih juga," ungkap Alex Tirta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.