KOMPAS.com - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mendapat kritik dari ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, perihal hasil drawing di All England Open 2024.
Namun, BWF membantah kritik tersebut dan menegaskan bahwa seluruh hasil drawing yang dilakukan bebas dari segala bentuk penyimpangan atau manipulasi.
"Ini adalah proses yang sama untuk semua pengundian kecuali pengundian manual dilakukan untuk kompetisi permainan grup,” tulis BWF dalam pernyataannya.
Diketahui, dalam peraturan BWF World Tour ditegaskan bahwa tidak ada pemisahan kewarganegaraan di seluruh tingkatan kejuaraan dunia.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik menyayangkan hasil undian BWF karena mengharuskan mereka bertemu rekan senegaranya, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, pada babak pertama All England Open 2024.
Baca juga: Fajar/Rian Siap Rebut Kembali Gelar All England 2024
"Saya tidak tahu harus berkata apa karena ini aneh bahwa kami harus menghadapi rekan senegara kami begitu awal," ungkap Chia.
Chia sangat menyayangkan hasil undian ini karena salah satu wakil dari Malaysia sudah dipastikan gugur pada babak awal.
Kritik dari ganda putra Malaysia terhadap BWF bukanlah yang pertama.
Peraih medali perak Olimpiade, Rio Goh V Shem, juga memberikan kritik terhadap BWF pada Januari 2020 karena dipertemukan dengan Chia/Yik pada laga pertama.
Pertemuan dua pasangan dari kewarganegaraan yang sama sangat merugikan karena menghilangkan peluang salah satu pasangan untuk mengamankan poin peringkat di sebuah turnamen.
Baca juga: All England 2024: Hasil Drawing dan Jadwal Turnamen
Pebulu tangkis Denmark, Anders Antonsen, juga pernah melontarkan kritik terhadap BWF melalui media sosialnya.
“Saya tidak dapat memahami bahwa kita dalam olahraga bulutangkis tidak memiliki sistem untuk membuat undian yang berhasil.”
“Terlihat berkali-kali para pemain menghadapi lawan yang sama berulang kali di babak pertama, babak kedua, dan perempat final,” ujar Antonsen dalam unggahan akun Facebooknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.