KOMPAS.com – Pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengatakan bahwa dirinya masih mencari jurus tepat membekuk pebulu tangkis nomor satu dunia, Viktor Axelsen.
Anthony Sinisuka Ginting memang masih sulit untuk menghentikan dominasi Axelsen.
Pebulu tangkis asal Cimahi tersebut masih kalah jauh secara rekor pertemuan dari Axelsen.
Sejauh ini, Anthony Ginting dan Viktor Axelsen sudah bertanding 16 kali dalam kompetisi resmi bulu tangkis.
Viktor Axelsen telah memenangkan 12 pertandingan. Di lain sisi, Anthony Ginting baru memetik hasil positif kontra Axelsen sebanyak empat kali.
Baca juga: Update Ranking BWF: Axelsen Raja, Anthony Ginting Peringkat Kedua
Atlet Denmark kelahiran 4 Januari 1994 itu bahkan sudah meraih 10 kemenangan beruntun atas Anthony Sinisuka Ginting.
Terbaru, Axelsen mampu mengalahkan Anthony Ginting dalam final Indonesia Open 2023 di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (18/6/2023).
Tunggal putra ranking satu dunia itu berhasil membekuk Ginting di final Indonesia Open 2023 melalui dua gim langsung via skor 21-14 dan 21-13.
Walau demikian, Ginting belum menyerah. Pebulu tangkis kelahiran Cimahi itu tengah berupaya untuk mencari strategi tepat guna menghentikan Axelsen.
Baca juga: Indonesia Open 2023, Tangis Ginting Pecah Saat Bahas Sang Ibu
“Pastinya akan dicari terus, beberapa kali pertemuan belum pernah menang. Bukan saya saja,” kata Ginting kepada awak media, termasuk Kompas.com.
Juara Singapore Open 2023 itu menjelaskan bahwa dirinya bakal terus melakukan evaluasi untuk memperbaiki permainan ketika menghadapi Axelsen.
“Tidak perlu panik atau merasa rendah dalam kondisi saat ini,” ungkap Juara Badminton Asia Championships 2023.
“Di latihan tetap evaluaasi terus, cari terus cara untuk lawan seperti apa. Pasti ke depannya bakal dicoba terus,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ginting merespons pujian Axelsen yang menyebut dirinya seorang pebulu tangkis dengan teknik tinggi.
Baca juga: Final Indonesia Open 2023: Axelsen Siap Hadapi Ginting dan Istora
“Itu kan orang yang bilang. Terima kasih untuk pujiannya. Skillfull dan bertalenta tidak cukup, harus belajar dari Axelsen juga,” kata dia.
“Mungkin, kerja keras dan fokusnya, teknis dan non-teknisnya untuk berkembang ke depannya,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.