MALANG, KOMPAS.com - Di tengah duka Tragedi Kanjuruhan yang menelan 131 korban jiwa, Kota Malang mengambil kepercayaan untuk menjadi tuan rumah turnamen bulu tangkis Indonesia International Challenge 2022.
Indonesia International Challenge 2022 akan dilaksanakan di GOR Platinum Araya Malang mulai Selasa 11 Oktober 2022 sampai Sabtu 16 Oktober 2022.
Total ada 238 atlet dari 13 negara yang akan berpartisipasi yakni dari China, Malaysia, Korea, Austria, Kanada, India, Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Myanmar, dan Estonia.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengakui dirinya menaruh harapan kepada bulu tangkis dan event internasional ini untuk membantu "Bumi Arema" pulih dari duka tragedi Stadion Kanjuruhan.
“Yang terpenting saat ini 2022 ini kami ingin bangkit dari keterpurukan tragedi Kanjuruhan,“ ujarnya.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Dugaan Laga Malam Diatur Sebuah Kekuatan dan Iklan
Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 memberikan hantaman besar bagi Malang Raya dan Aremania.
Insiden ini tercatat sebagai yang paling mematikan kedua kedua di dunia sepak bola dengan jumlah 131 korban jiwa. Sedangkan, korban luka mencapai 547 orang, dari luka ringan sampai berat.
Selama satu pekan setelah tragedi Kanjuruhan, Kota Malang menjalani masa berkabung.
Berbagai kegiatan simpatik dilakukan, mulai takziah ke rumah-rumah korban meninggal, pemberian santunan, sampai doa bersama dan tahlil di beberapa sudut di Kota Malang.
Selain itu tragedi yang tidak diinginkan ini juga memengaruhi kehidupan sosial Aremania dan Kota Malang.
Baca juga: Tanpa Pita Hitam, Keluarga Bulu Tangkis Hening Cipta untuk Tragedi Kanjuruhan
Lantaran tragedi Kanjuruhan, muncul kemudian stigma negatif dari masyarakat umum kepada Aremania, yang notabene menjadi salah satu identitas Kota Malang.
Karena itu melalui penyelenggaraan Indonesia International Challenge 2022, Sutiaji ingin mematahkan stigma negatif tersebut.
“Tragedi itu seakan-akan menggambarkan Malang itu kacau dan rusuh,“ ujar Wali Kota yang sudah menjabat sejak 2018 itu.
“Maka kita ingin menunjukkan pada semua masyarakat bahwa Malang itu cinta damai,” ujarnya lagi.
Sutiaji pun menyatakan pihaknya siap untuk mendukung penuh dan mendukung kesuksesan Indonesia International Challenge 2022.
“Itu kenapa kami tetap gelar tidak diundur, karena sudah menjadi jadwal dari PBSI dan kami tunjukkan Malang kondusif,” ujarnya mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.