KOMPAS.com - Viktor Axelsen menjadi momok bagi lawan-lawannya di sektor tunggal putra. Begitu juga pada turnamen level Super 1000, Indonesia Open 2022.
Tunggal putra asal Denmark itu sulit dikalahkan. Kali terakhir Viktor Axelsen merasakan kalah (di luar walkover), yakni pada Maret 2022.
Axelsen kala itu kalah dari tunggal putra India, Lakhsya Sen, lewat drama rubber game, 13-21, 21-12, 22-20.
Baca juga: BERITA FOTO: Axelsen Kontra Zhao Jun Peng di Final Indonesia Open 2022
Setelah itu, dia selalu menang (selain walkover) dalam 20 pertandingan terakhir di kategori perorangan.
Hebatnya lagi, dia baru kecolongan dua gim sejak kekalahan dari Lakhsya Sen tersebut. Artinya, dia 18 kali meraih kemenangan lewat dua gim langsung secara beruntun.
Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) dan Lee Zii Jia (Malaysia) adalah dua lawan Axelsen yang mampu mengajak pemain Denmark itu ke babak rubber game.
Baca juga: BERITA FOTO: Laga Terakhir Fajar/Rian Tumbang, Wakil Indonesia Habis
Kenapa Viktor Axelsen Sulit Dikalahkan?
Lee Zii Jia merupakan lawan tersulit bagi Viktor Axelsen dalam 20 laga terakhirnya.
Lee Zii Jia mampu mengajak Axelsen ke rubber game, bahkan juga sampai meraih 21 poin.
"Hampir tak ada satu pun yang mampu mengalahkan dia," aku Lee Zii Jia usai bertanding dengan Axelsen.
"Pada laga ini, saya telah mengeluarkan semua yang saya miliki, fokus, dan saya pikir ini pertandingan terbaik."
"Secara mental, dia sangat kuat, dia fokus 100 persen selama di lapangan, itu kenapa banyak dari kami tak bisa mengalahkannya," ungkap tunggal putra Malaysia itu.
"Dia juga mengalahkan banyak lawan di bawah (poin) 10," ungkapnya.
Tanggapan Axelsen soal Lee Zii Jia
Menurut Axelsen, Lee Zii Jia adalah lawan tersulit yang dia hadapi sejauh ini.