Laporan langsung jurnalis Kompas.com, Ahmad Zilky, di Istora Senayan.
KOMPAS.com - Tunggal putra tanah air, Anthony Sinisuka Ginting, menjelaskan cara untuk meredam “nafsu” saat bertanding di tengah riuh penonton Indonesia Masters 2022.
Anthony Ginting mengatakan demikian selepas melakoni pertandingan kontra wakil Malaysia, Lee Zii Jia, di babak perempat final Indonesia Masters 2022.
Adapun pertandingan Anthony Ginting vs Lee Zii Jia dalam jadwal Indonesia Masters 2022 diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Jumat (10/6/2022) sore WIB.
Anthony Ginting bermain dengan dukungan penuh dari suporter Indonesia di Istora Senayan, Jakarta.
Baca juga: Link Live Streaming Indonesia Masters 2022, Fajar/Rian Vs Juara Olimpiade
Namun, dukungan yang diberikan para penonton Indonesia itu juga membuat Anthony Sinisuka Ginting kerap memaksakan pukulan.
Kondisi demikian pernah diungkapkan langsung oleh Anthony Sinisuka Ginting seusai bertanding melawan Kunlavut Vitidsarn di Indonesia Masters 2022.
“Tidak menjadikan itu tekanan (dukungan suporter) karena terkadang teriakan suporter seperti misalnya yang harusnya tidak dismes, jadi dismes,” tutur Ginting pada Rabu (8/6/2022).
“Padahal kondisinya agak maksa. Jadi hal seperti itu harusnya bisa dikontrol lagi,” ucap Ginting menjelaskan performanya di tengah ramai dukungan suporter.
Baca juga: Indonesia Masters 2022: Aura Positif Jadi Kunci Apriyani/Fadia ke Semifinal
Akan tetapi, Anthony Ginting saat ini mengaku sudah memiliki cara khusus untuk meredam nafsu saat bertanding di tenngah riuh suara penonton.
Anthony Ginting mengatakan bahwa cara terbaik adalah mengontrol diri sebelum mentas di arena pertandingan.
“Paling penting sebelum pertandingan pola pikir tidak terlalu lebih atau low juga,” ucap Ginting menjelaskan.
“Memang harus bisa menempatkan diri. Kita perlu untuk merasa yakin, tetapi perlu juga berjaga,” ucap dia.
Baca juga: Hasil Indonesia Masters 2022: Pulangkan Wakil Malaysia, Marcus/Kevin ke Semifinal
Lebih lanjut, peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2022 itu mengatakan, sebagai pemain harus bisa untuk mengontrol diri ketika bermain di bawah dukungan suporter.
“Kita tidak boleh terlalu yakin, tetapi jangan terlalu pesimis juga. Jadi, kita harus bisa menempatkan diri di tengah-tengah,” kata dia.
“Jadi, dengan adanya penonton ini juga kan dulu sempet pengen nunjukin (pukulan) tapi pas pengen seperti itu malah tidak bisa kontrol pola permainan dan pikiran. Jadi tidak ada strategi,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.