KOMPAS.com - Protokol kesehatan (prokes) untuk pencegahan penyebaran Covid-19 diterapkan selama event Indonesia Badminton Festival.
Indonesia Badminton Festival merupakan event yang terdiri dari tiga rangkaian turnamen bulu tangkis, yakni Indonesia Masters, Indonesia Open, dan BWF World Tour Finals.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satugas Tugas (Satgas) Covid-19 nasional, Sonny Harry B Harmadi, baru saja menggelar konferensi pers di Westin Resort, Sabtu (13/11/2021), tentang penerapan prokes di Indonesia Badminton Festival.
Sonny menegaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan PBSI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyusun prokes untuk mencegah imported cases atau kasus Covid-19 dari luar negeri.
Hal itu dilakukan mengingat Indonesia Badminton Festival ini melibatkan atlet-atlet dan ofisial dari luar negeri.
Baca juga: Zona Latihan Indonesia Badminton Festival, Lapangan Tenis Disulap Jadi Practice Hall
Salah satu prokes ketat yang dibuat adalah menerapkan sistem bubble (gelembung) secara menyeluruh bagi setiap atlet, ofisial, maupun panitia pelaksana.
Semua perangkat pertandingan diharuskan tetap berada di Westin Resort dan dilarang meninggalkan area bubble.
Siapa pun yang melanggar aturan tersebut dipastikan mendapat sanksi berat yaitu tidak diperbolehkan kembali ke Westin Resort dan otomatis gagal bertanding.
"Kalau misal lupa pakai masker kan ada petugas di sekitar yang berjaga dan akan mengingatkan," kata Sonny dalam konferensi pers di Westin Resort, Sabtu (13/11/2021).
"Yang bahaya kalau mereka keluar (dari Westin Resort) dan berintraksi dengan orang lain. Tentu sanksinya tidak bisa bertanding dan tdak boleh kembali ke sistem bubble. Kira-kira begitu sanksi dari pelanggaran beratnya," ucap Sonny melanjutkan.
Selain itu, semua pihak yang terlibat dalam Indonesia Badminton Festival menjalani tes PCR sebanyak 6 kali untuk memastikan terbebas dari Covid-19.
Tak hanya PCR, para atlet juga diwajibkan menjalani tes antigen sebelum memasuki venue pertandingan.
Baca juga: Indonesia Masters 2021, Kento Momota Waspadai Semangat Ginting dan Jojo
"Tes PCR dilakukan berkali-kali. Dari mulai mereka datang di Jakarta harus memastikan negatif sebelum terbang ke Bali. Lalu, di Bali langsung dikarantina di Westin Resort," kata Sonny.
"Tanggal 12 dan 15 November dites PCR. Mereka juga dites PCR lagi pada H-1 Indonesia Masters, tanggal 22 November sebelum Indonesia Open, dan 30 November sebelum BWF World Tour Finals," tuturnya.
"Setiap kali mereka memasuki venue pertandingan, mereka wajib tes antigen terlebih dahulu. Jadi, kami melakukan screening secara berlapis. Tak hanya atlet, semua yang ada di Westin Resort wajib menjalani itu semua untuk menghindari risiko penularan," ucap Sonny.