KOMPAS.com - Masyarakat Pemerhati Bulu Tangkis Indonesia (MPBI) melakukan audiensi dengan jajaran pengurus PBSI pada Kamis (2/9/2021).
MPBI disambut langsung oleh sejumlah pejabat PBSI termasuk Ketua Harian Alex Tirta.
Sementara, perwakilan dari MPBI adalah Kurniadi selaku ketua umum dan dua wakil ketua yaitu Edy Bagus serta Irwan Pohan.
Dalam kunjungannya, MPBI menyampaikan beberapa poin termasuk pencurian umur dan ketiadaan turnamen selama 2 tahun ini akibat pandemi virus corona.
Baca juga: Audiensi MPBI ke Kemenko PMK, Bahas Masalah Pencurian Umur
Kurniadi mengatakan bahwa vakumnya kompetisi menimbulkan efek domino seperti mekanisme sistem pemeringkatan atlet, rekrutmen pemain pelatnas, dan juga terkait nasib atlet kelahiran 2002/2003.
Efek ketiadaan turnamen ini juga berdampak pada eksistensi klub-klub kecil dan ekonomi para pembina serta pelatih.
Alex Tirta pun mengaku paham betul soal permasalahan ini khususnya terkait pencurian umur. Di audiensi tersebut, pengurus PBSI menyatakan komitmennya untuk memberantas pencurian umur.
"Pak Alex juga paham akan nasib atlet kelahiran 2002/2003, ketiadaan turnamen, dan khususnya masalah pencurian umur," kata Kurniadi melalui Whatsapp kepada Kompas.com.
"Beliau menceritakan sudah merasakan hal tersebut sejak tahun 2003 mendirikan PB Exist sehingga komitmen untuk mendukung pemberantasan pencurian umur," tuturnya.
Selain tekad bulat didasari oleh regulasi yang berlaku, Kurniadi menilai masih ada beberapa hal yang perlu ditambahkan dalam proses penegakan pencurian umur.
Pertama adalah keterbukaan. Meraka menginginkan ada semacam uji publik mengenai dokumen usia bagi atlet yang akan dipanggil ke pelatnas.
Kedua, dilakukan proses pidana tanpa pandang bulu.
Baca juga: PBSI Jawab Keluhan MPBI soal Ketiadaan Turnamen Bulu Tangkis Lokal pada 2021
"Kami tidak ingin anak-anak jadi korban para oknum dewasa di sekitarnya yang tidak bertanggung jawab," ujar Kurniadi.
"Kami ingin pertandingannya adil dan jujur. Aneh juga jika ada atlet yang sebelumnya tidak pernah terdengar atau bertanding, tetapi satu-dua tahun kemudian bisa menjadi juara."
"Semua pengurus PBSI yang hadir meyakinkan kami bahwa penegakan pencurian umur tidak ada tebang pilih. Kami juga dipersilakan mengungkap atlet yang berasal dari Exist, klub milik Pak Alex Tirta sendiri," ucap Kurniadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.