KOMPAS.com - Korea Selatan dilaporkan mundur dari gelaran Piala Thomas-Uber yang dijadwalkan berlangsung pada 3-11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark.
Hal tersebut diketahui berdasarkan pernyataan salah satu pejabat Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA) kepada SportsSeoul.com, Jumat (11/9/2020) sore WIB.
Dalam pernyataannya, tim Korea Selatan memutuskan mundur dari Piala Thomas-Uber 2020 setelah melakukan pertemuan dengan komite peningkatan kinerja dan kepresidenan, Kamis (10/9/2020) waktu setempat.
"Ini (pembicaraan soal Piala Thomas-Uber) dijadwalkan rampung di dewan direksi asosiasi pada 18 September."
"Namun, baru-baru ini kami memutuskan tidak berpartisipasi dalam Piala Thomas-Uber setelah melakukan pertemuan dengan komite peningkatan kinerja dan kepresidenan," demikian pernyataan BKA.
Baca juga: India Tanpa Sang Juara Dunia di Piala Uber 2020
SportsSeoul.com menulis, keputusan ini tak lepas dari situasi di tengah pandemi virus corona.
Mundurnya tim Korea Selatan menambah daftar negara ang absen di ajang Piala Thomas dan Uber.
Sebelum Korea Selatan, terdapat lima negara yang dikabarkan sudah menyatakan mundur dari turnamen bersejarah tersebut.
Kelima negara yang dimaksud ialah Australia, Taiwan, Thailand, Hongkong, dan Singapura.
Baca juga: Karena Covid-19, Thailand Resmi Mundur dari Piala Thomas-Uber 2020
Adapun pada Piala Thomas, tim Korea Selatan sejatinya tergabung di Grup D bersama Jepang, Thailand, dan Kanada.
Sementara itu, pada Piala Uber, mereka berada di Grup B bersama Indonesia, Australia, dan Malaysia.
Indonesia yang berada satu grup dengan Korea Selatan pun sudah angkat bicara terkait situasi ini.
Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto, mengatakan bahwa pihaknya bisa memahami keputusan yang diambil negara lain.
"Itu hak mereka. Mereka sendiri yang memutuskan apakah bakal ikut atau tidak, tetapi kami bisa memahami ketika alasan mereka karena khawatir terpapar virus corona," kata Achmad Budiharto.
"Alasan itu manusiawi sekali. Orang kan masih ingin hidup, ingin sehat, ya pasti ada ketakutan. Apalagi, Korea Selatan pernah terpapar juga, dan para atlet memiliki masa depan yang panjang. Kami sangat memahami keputusan dari federasi lain," tutur Achmad Budiharto menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.