JAKARTA, KOMPAS.com - Wasit bulu tangkis internasional asal Indonesia, Jauhari Latif punya perasaaan bersalah kepada pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin.
Karena itu, Jauhari menyatakan ingin menyampaikan permintaan maaf secara langsung pada Carolina Marin.
Niat tersebut sudah Jauhari ucapkan saat Carolina Marin mengalami cedera pada babak final kejuaraan Indonesia Masters 2019.
Namun, Jauhari belum punya kesempatan untuk menyampaikan langsung permintaan maafnya kepada Carolina Marin.
Sampai saat ini, Jauhari masih tetap berharap jika suatu hari nanti ia dapat bertemu dan berbicara secara khusus dengan Marin.
Baca juga: Carolina Marin Ingin Pecahkan Rekor pada Olimpiade Tokyo
Dia masih berasa bersalah atas apa yang terjadi pada babak final turnamen tersebut.
Ada cerita unik di balik kegagalan Marin menjadi juara pada Indonesia Masters 2019.
Cerita tersebut bermula dari cederanya Jauhari sebelum pertandingan babak final dimulai saat sedang menggosok gigi.
"Saat menggosok gigi di wastafel, saya sedikit membungkuk dan tiba-tiba batuk kencang. Entah kenapa guncangan batuknya menarik otot pinggang," kata Jauhari dilansir BolaSport.com dari laman PBDjarum.
Baca juga: Carolina Marin Berambisi Tampil pada Olimpiade 2024 di Paris
Setelah itu, Jauhari tidak bisa berdiri dengan tegak. Ia hanya bisa berjalan sambil membungkukan badan karena rasa sakit yang luar biasa.
Ia pun panik, karena tidak mungkin ia tampil menjadi wasit dengan jalan membungkuk. Segera ia menghubungi Dr Carmen Yahya.
Dokter olahraga tersebut menyarankan Jauhari bertemu dokter yang bertugas di ruangan medis untuk dilakukan fisioterapi.
"Di sana diterapi, dipasang macam-macam alat kurang lebih 40 menit," aku Jauhari.
Sempat merasa lebih baik, Jauhari bersiap melaksanakan tugasnya.
Namun, cedera yang membekapnya kembali kambuh justru pada detik-detik terakhir menjelang pertandingan akan dimulai, tepatnya ketika dia sudah siap dengan segala atributnya sebagai wasit.