Hal ini memungkinkan hacker untuk mengambil alih akun Facebook korban dan menggunakannya untuk tujuan jahat seperti penipuan, phising, dan lainnya.
Baca juga: Syarat dan Cara Ajukan Pinjaman Tanpa Agunan BRI lewat Aplikasi BRImo
Selain itu, hacker yang sudah memiliki kendali atas akun juga bisa melakukan transaksi ilegal tanpa sepengetahuan korban.
Meski sulit dikenali lantaran dapat menyusup di aplikasi legal yang tersedia di Google Play Store, ada beberapa cara yang bisa dilakukan pengguna untuk mencegah terjadinya infeksi malware FaceStealer.
Pertama, hindari aplikasi yang mengharuskan pengguna untuk masuk ke akun media sosial seperti Facebook, kecuali aplikasi tersebut tergolong resmi dan dibuat pengembang kenamaan dan terpercaya.
Kedua, perhatikan nama pengembang yang tertera di laman Google Play Store. Apabila nama pengembang mengatas namakan "Google Commerce Ltd", maka sangat disarankan untuk tidak mengunduh aplikasi tersebut.
Hal ini disebabkan pembuat aplikasi tersebut tidak menyebutkan nama pengembang asli, sehingga menggunakan nama "Google Commerce Ltd" yang merujuk pada pihak Google itu sendiri.
Baca juga: Hati-hati, 200 Aplikasi Berbahaya Ini Beredar di Play Store
Dihimpun dari Bleeping Computer, pengguna juga dihimbau untuk memastikan keaslian informasi kontak yang mencakup situs dan alamat e-mail pengembang.
(Sumber: Kompas.com Penulis Galuh Putri Riyanto | Editor Wahyunanda Kusuma Pertiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.