Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
charles dm
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama charles dm adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Menakar Kekuatan Tim Putri Indonesia di Piala Uber 2022

Kompas.com - 08/05/2022, 07:36 WIB
Kompasianer charles dm,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Dikepung Wakil Eropa dan Raksasa Asia, Begini Skenario Tim Muda Indonesia Lolos Fase Grup Piala Uber 2022"

KOMPAS.com - Tim putri Indonesia akan melakoni laga pertama menghadapi Perancis di Piala Uber 2022.

Ujian pertama bagi para srikandi Merah Putih di grup A terjadi di Impact Arena, Bangkok, Minggu (8/5/2022) pagi WIB.

Selain Perancis, Indonesia harus beradu dengan wakil Eropa lainnya yakni Jerman dan raksasa Asia, Jepang.

Dibanding tim putra, kekuatan tim putri Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2022 jauh dari memadai.

Namun, seperti tak mau kalah dengan tim putra, tim putri pun mematok target tinggi di kejuaraan beregu prestisius itu.

Baca juga: Piala Uber 2022: Lawan Perancis, Srikandi Merah Putih Diharapkan Tampil Enjoy

Seperti dikatakan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres), Rionny Mainaky, melansir Kompas.com, para srikandi Merah Putih diharapkan bisa lolos dari fase grup hingga ke babak semifinal.

"Untuk fase grup saya percaya mereka bisa melaluinya dan saya berharap mereka bisa melaju ke semifinal dan menciptakan kejutan." Demikian optimisme Rionny, mantan pelatih timnas Jepang yang juga merangkap sektor tunggal putri Indonesia.

Mematok target tertentu bukan sesuatu yang dilarang, apalagi tabu. Sah-sah saja menentukan titik tuju. Begitu juga, setiap tim memiliki hak yang sama untuk mendambakan campur tangan Dewi Fortuna sebagai pembawa keberuntungan. Mengharapkan kejutan yang mencengangkan adalah dambaan setiap tim.

Apakah realistis harapan membuat kejutan dengan mengandalkan para pemain muda yang belum punya jam terbang internasional memadai itu?

Ya, kekuatan sektor putri Indonesia tidak setangguh tim putra. Tak ada satu pun pemain tunggal putri Indonesia yang berada di ranking 10 BWF. Malahan, dua tunggal putri terbaik Indonesia yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani tidak disertakan.

Keduanya justru dikirim ke Vietnam untuk bertarung di SEA Games 2022 yang berlangsung hampir dalam waktu bersamaan.

Begitu juga di sektor ganda. Satu-satunya ganda putri Indonesia yang berada di jajaran elite dunia yakni Apriyani Rahayu/Greysia Polii tidak ada dalam daftar tim Uber Indonesia.

Apri justru menjalani adaptasi dengan pasangan barunya Siti Fadia Silva Ramadhanti sambil mengejar prestasi di SEA Games 2022. Ribka Sugiarto yang tampil cukup baik dengan Siti Fadia juga dikirim ke pesta olahraga tingkat Asia Tenggara itu.

PBSI hanya menyisahkan Nita Violina Marwah dan Jesita Putri Miantoro dari skuat Piala Uber Indonesia di edisi sebelumnya di Aarhus, Denmark. Selebihnya, dari 12 nama mayoritas diisi para pemain muda. Wajah-wajah baru yang belum teruji di kancah internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com