Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
David Abdullah
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Soto Lamongan, Kuliner Hasil Kawin Silang Ayam, Telur, dan Budaya

Kompas.com - 30/04/2022, 20:41 WIB
Kompasianer David Abdullah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Kalau dibandingkan dengan rasa nenek moyangnya (Jao To) tentu akan berbeda sebab soto Nusantara telah mengalami modifikasi baik dari segi racikan bumbu maupun selera lidah orang Indonesia.

Ragam olahan soto bisa kita temukan di beberapa daerah di Provinsi Jawa Timur, taruhlah Lamongan. Kabupaten mungil yang terletak 2 jam perjalanan dari Kota Surabaya itu memiliki varian soto khas yang bernama Soto Lamongan.

Pemakaian Ayam Kampung yang disuwir tipis-tipis, taburan koya, dan telur rebus adalah ciri khas utamanya. Penambahan tetelan (tulang ayam) dan ceker semakin menambah kelezatan santapan berkuah kuning yang kaya akan rempah tersebut.

Selain dimakan dengan nasi, ketupat atau lontong juga dapat dimanfaatkan sebagai pendamping Soto Lamongan disesuaikan dengan selera lidah kita.

Lazimnya varian soto itu dijajakan lewat sistem kaki lima tepi jalan atau emperan. Ciri khasnya dapat dilihat dari spanduk yang dipajang di depan lapak. Di lembar kain itu terdapat menu yang disediakan. Justru di lapak-lapak sederhana itu Soto Lamongan yang paling nikmat dijajakan.

Selain di kaki lima, kini tidak jarang pula varian soto tersebut dijumpai di restoran. Soto Lamongan juga mudah dijumpai di seluruh penjuru Indonesia.

Banderolnya pun tak membuat kantong bolong. Kita dapat menikmati kelezatan Soto Lamongan dengan merogoh kocek di kisaran Rp10 ribu hingga Rp25 ribu.

Saking populer dan melegendanya dalam hal rasa, sampai-sampai Soto Lamongan juga diabadikan lewat sebuah varian rasa mi instan produk dalam negeri. Bahkan, nama daerah asalnya pun dijuluki Kota Soto (Lamongan).

Soto Ayam Lamongan lezat dan sehat

Dalam memasak Soto Lamongan tidak diperlukan keahlian khusus. Tak harus menjadi masterchef untuk mengolahnya. Apalagi sudah banyak resep-resep Soto Lamongan yang tersebar di internet.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat sotonya pun sangat mudah dicari di pasar seperti kunyit, lengkuas, seledri, bawang merah, bawang putih, jahe, serai, kemiri, kol, daun jeruk, bihun, telur ayam, serta daging Ayam Kampung.

Saat ini sudah banyak bumbu soto siap masak tersedia di pasar. Hal itu akan mempermudah siapa saja yang ingin mencicipi kelezatannya tanpa harus bingung saat meracik bumbunya.

Setelah disiram kuah kaldu panas, Soto Lamongan akan ditaburi seledri cincang dan bawang goreng. Lalu, ditaburi bubuk putih keemasan yang disebut koya yang menjadi jimat autentik Soto Lamongan.

Bubuk koya dibuat dari kombinasi antara kerupuk udang goreng dan bawang putih goreng yang dihaluskan, yang berfungsi sebagai penyedap serta pengental kaldu. Saat diaduk, kuah kaldu akan mengental dan menambah rasa gurih. Itu yang bikin orang ketagihan! Kalian wajib coba!

Tetelan ayam kampung dan koya adalah ruh dari kuah Soto Lamongan. Keduanya melebur begitu sempurna yang berpadu dengan telur rebus dan racikan rempah-rempah khas Nusantara. Sentuhan ceker atau jeroan ayam membuatnya semakin syahdu dan paripurna.

Sebagai opsional, kecap asin atau kecap manis juga bisa ditambahkan agar rasa lebih meriah. Supaya semakin lengkap tambahkan sambal cabai merah sebagai aksen pedas yang menyegarkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com