Rutin Minum Kopi Bisa Kurangi Risiko Depresi, Ini Alasannya

KOMPAS.com - Kopi merupakan minuman yang digemari banyak orang. Saat ini, kebiasaan minum kopi tidak hanya sebagai aktivitas kuliner saja tapi telah menjadi bagian dari gaya hidup.

Hal itu bisa dilihat dari kian menjamurnya kedai kopi di berbagai daerah. Selain itu, minum kopi ternyata juga punya banyak manfaat bagi tubuh.

Selama ini kopi dikenal sebagai penahan rasa kantuk saja. Padahal kopi mempunyai manfaat lain yang tidak kalah penting, yakni dapat membantu menjaga kesehatan mental.

Sebuah penelitian menemukan khasiat minum kopi yang satu ini. Dr Alan Leviton dari Universitas Harvard melakukan tinjauan kepada orang yang rutin mengonsumsi kopi. Temuan itu membuktikan bahwa kopi mampu mengurangi risiko depresi.

Baca juga: Menjaga Kesehatan Mental, Manfaat Minum Kopi yang Jarang Diketahui

"Fakta menunjukkan bahwa peminum kopi secara signifikan lebih kecil kemungkinan untuk mengalami depresi, daripada orang yang tidak meminum kopi," paparnya, sebagaimana dilansir dari Ncausa.

Bukan tanpa alasan rutin minum kopi bisa membantu mengurangi risiko depresi. Manfaat minum kopi bagi kesehatan mental tampaknya punya keterkaitan dengan sifat anti-inflamasi, anti-oksidatif dan mendorong produksi mikrobioma di dalam tubuh.

Penelitian tersebut dilakukan dengan mengevaluasi data lebih dari 100 studi independen selama lima tahun. Riset tersebut juga melibatkan 300.000 orang di seluruh dunia melalui Asosiasi Kopi Nasional AS (NCA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat bagi kesehatan mental dari kebiasaan minum kopi dapat dirasakan lebih optimal ketika seseorang mengonsumsi sekitar dua cangkir kopi perhari.

Di sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Korea, konsumsi dua cangkir kopi per hari memiliki prevalensi depresi yang lebih rendah daripada mereka yang tidak minum kopi.

Di Spanyol, sebanyak 14.000 mahasiswa diikutkan dalam riset terkait konsumsi kopi terhadap risiko depresi. Hasilnya, pada mereka yang meminum kopi lebih dari empat cangkir per hari, persentase pengurangan risiko depresi meningkat 20 persen secara klinis.

Baca juga: Kemenkes: Jika Mengantuk di Jalan Saat Mudik, Segera Istirahat, Jangan Minum Kopi

jcomp/ Freepik Ilustrasi wanita sedang mengalami depresi.

Kandungan kopi yang potensial meredakan depresi

Meski sejumlah penelitian menunjukkan adanya hubungan konsumsi kopi dengan kesehatan mental, penelitian lebih lanjut terkait hal ini masih diperlukan.

Sebab, perlu diketahui bahwa kopi memiliki sekitar 1.000 senyawa alami dan para peneliti menemukan kandungan potensial yang bisa meredakan depresi. Kandungan tersebut di antaranya:

1. Kandungan antioksidan

Respons tubuh saat menerima antioksidan pada orang dengan gejala depresi mengalami peningkatan kadar oksidatif dalam darah.

Rata-rata di dalam tubuh mereka mengalami kekurangan antioksidan dari makanan yang dikonsumsi. Sementara, kopi adalah minuman yang kaya akan antioksidan yang dapat menekan kadar oksidatif dalam darah.

2. Sifat anti-peradangan

Kopi memiliki sifat anti-peradangan atau anti-inflamasi. Fakta menemukan bahwa orang yang depresi, kadar protein terkait peradangan dalam darah lebih tinggi daripada orang yang tidak depresi.

Kandungan ini punya kesamaan pada obat antidepresan yang dikonsumsi pasien dengan gangguan kesehatan mental.

Studi yang ditinjau melalui meta-analisis menunjukkan sifat anti-inflamasi kopi yang berkaitan dengan pengurangan gejala depresi.

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Menyebabkan Dehidrasi?

Ilustrasi minum kopi

3. Kafein

Kafein dapat memblokir senyawa yang dapat mengubah suasana hati melalui respons adenosin di otak. Adenosin ini merupakan senyawa yang membuat orang merasa kelelahan dan mengalami perubahan suasana hati.

Ketika efek adenosin itu berkurang di dalam tubuh, maka dampaknya bisa meningkatkan kewaspadaan dan membuat suasana hati merasa lebih baik.

4. Menyehatkan sistem pencernaan

Probiotik adalah mikroorganisme yang dapat meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi depresi.

Mikroorganisme di dalam sistem pencernaan bisa meningkat ketika kita meminum kopi. Efek ini mirip dengan yang terjadi saat kita mengonsumsi minuman probiotik.

(Sumber:Kompas.com/Dinno Baskoro | Editor: Sekar Langit Nariswari)