Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khasiat Tempe yang Jarang Diketahui, Antivirus HIV hingga Antikanker

Kompas.com - 17/04/2022, 09:05 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Tempe adalah pangan tradisional indigenous Indonesia yang dihasilkan dari fermentasi kedelai oleh kapang Rhizopus sp., dominannya adalah Rhizopus oligosporus.

Tempe juga salah satu panganan khas Indonesia yang paling mudah dicari di pasaran dan digemari masyarakat.

Sebagai informasi, kapang yang tumbuh akan membentuk hifa, yaitu benang putih yang menyelimuti permukaan biji kedelai dan membentuk jalinan misellium, sehingga strukturnya kompak dan tekstur padat.

Sri Widowati dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian mengatakan, selain tempe menjadi panganan yang mudah dicari, mudah dikelola, enak rasa, panganan pokok yang satu ini juga memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh.

Berikut ini khasiat tempe yang jarang diketahui banyak orang:

1. Antivirus HIV

Komponen bioaktif saponin ternyata tidak hanya memiliki kemampuan menurunkan kadar kolesterol plasma, memiliki aktivitas antioksidan, tetapi juga memiliki kemampuan antikarsinogenik serta mencegah HIV.

Baca juga: Resep Oseng Tahu Tempe Kecap, Lauk Sahur Antiribet

“Komponen bioaktif ini mermiliki kemampuan antivirus (HIV) meskipun belum ada penelitian khusus terkait virus corona,” jelasnya.

Dari berbagai penelitian diketahui bahwa Saponin memang telah terbukti dapat meningkatkan status gizi dan sistem imunitas pada pasien HIV/AIDS.

Hal ini menjadi penting bagi pasien dengan HIV/AIDS karena umumnya kurangnya asupan zat gizi pada pasien HIV/AIDS dapat menyebabkan penurunan status gizi dan imunodeficiency.

2. Antioksidan

Komponen bioaktif pertama yang ditemukan terkandung dalam tempe adalah Isoflavon.

“Isoflavon merupakan kompnen aktif pada kedelai dan mempunyai sifat antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas,” kata Sri dikutip dari Buku Saku Bahan Pangan Potensial untuk Antivirus dan Imun Booster oleh Kementerian Pertanian 2020.

Sri menjelaskan, proses fermentasi kedelai menjadi tempe dapat membantu mengaktifkan komponen isoflavon dari bentuk glikon ke bentuk aglikon.

Dengan aktifnya bentuk aglikon ini membuat bioaktif isoflavon lebih mudah diserap oleh tubuh.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para penelitia, didapatkan bahwa kapasitas antioksidan tempe berkisar antara 186-191 mg AEAC/kg tempe.

3. Menurunkan kadar kolesterol dan gula darah

Dalam produk tempe ada kandungan Saponin yang dikenal dengan soyasaponin dan soyasapogenol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com