Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Indonesia Tambah 3 Provinsi Baru di Papua? Ini Penjelasan Puan

Kompas.com - 09/04/2022, 13:53 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia akan memiliki 3 provinsi baru yang merupakan pemekaran dari Provinsi papua.

Dengan penambahan provinsi baru ini, nantinya terdapat total 37 provinsi di Tanah Air.

Rencana pembentukan provinsi di ujung timur Indonesia tersebut diatur dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Pegunungan Tengah.

RUU tersebut disahkan oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dalam rapat pleno yang digelar Rabu (6/4/2022). Dalam rapat pleno, semua fraksi di Baleg menyatakan setuju terhadap RUU tentang tiga provinsi tersebut.

Lalu, apa alasan dan tujuan 3 provinsi baru Indonesia ini?

Baca juga: Nama Tiga Provinsi Baru di Papua Masih Bisa Diubah di Pembahasan RUU

Alasan pemekaran wilayah 3 provinsi baru Papua

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani membeberkan alasan mengapa pemekaran wilayah tiga provinsi baru di Papua dilakukan.

Ia menegaskan, tujuannya ialah untuk pemerataan pembangunan agar provinsi baru dapat lebih sejahtera lagi.

“Penambahan provinsi di Indonesia bagian timur dimaksudkan untuk mempercepat pemerataan pembangunan di Papua dan melayani masyarakat Papua agar lebih baik lagi,” kata Puan dalam keterangan resmi sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (8/4/2022).

Selain itu, sebab dasar dari pemekaran wilayah di Papua bertujuan agar ada peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat Papua.

“RUU yang mengatur pemekaran tiga wilayah baru ini sebagai upaya untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Papua,” jelasnya.

Oleh karena itu, Puan memberikan dukungan dengan terbentuknya tiga provinsi baru tersebut.

Baca juga: Puan Harap 3 Provinsi Baru Mampu Layani Papua Lebih Baik

Mengenal 3 provinsi baru Indonesia

Berikut profil daerah calon provinsi di Indonesia baru dikutip dari laman resmi pemerintah daerah setempat.

1. Provinsi Papua Selatan (Ha Anim)

Dengan ibu kota Merauke, Provinsi Papua Selatan nantinya akan mencakup wilayah berikut:

  • Kabupaten Merauke

Terdiri dari 30 distrik, Merauke menjadi kabupaten terluas sekaligus kawasan terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.

Dengan luas 45.071 kilometer kubik (11 persen dari luas total wilayah Provinsi Papua), wilayah Merauke terdiri dari dataran rendah dan rawa.

  • Kabupaten Mappi

Kabupaten Mappi memiliki total luas wilayah 23.824 kilometer kubik yang terdiri dari 15 distrik.

Dengan potensi sumber daya laut dan hutan bakau (mangrove) yang besar, wilayah ini mengunggulkan sektor pertanian dan perikanan.

  • Kabupaten Asmat

Terletak di bagian selatan Provinsi Papua, Kabupaten Asmat memiliki luas 23.746 kilometer kubik atau 7,44 persen dari total luas Provinsi Papua.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Asmat merupakan kawasan hutan sehingga kehutanan menjadi salah satu komoditas yang paling strategis.

  • Kabupaten Boven Digoel

Luas Kabupaten Boven Digoel mencapai 27.108,29 kilometer kubik. Kabupaten ini memiliki 20 distrik.

Kondisi geografis Kabupaten Boven Digoel yang terdiri dari banyak sungai kecil dan beberapa sungai besar membuat warganya banyak menggeluti sektor perikanan. Selain itu, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan pariwisata juga menjadi potensi daerah tersebut.

Baca juga: Mengenal Wilayah Adat Ha Anim, Meepago, dan Lapago yang Diusulkan Jadi Nama Provinsi Baru di Papua

2. Provinsi Papua Tengah (Meepago)

Provinsi Papua Tengah atau Meepago nantinya akan memiliki ibu kota Timika yang terletak di Kabupaten Mimika. Rincian wilayahnya yakni:

  • Kabupaten Mimika

Kabupaten Mimika memiliki luas wilayah 21.693,51 kilometer kubik atau 4,75 persen dari total luas Provinsi Papua. Kabupaten ini memiliki 18 distrik.

Dengan potensi kekayaan mineral dan tambang yang sangat besar, Mimika menjadi kabupaten terkaya di Provinsi Papua.

  • Kabupaten Paniai

Dengan luas wilayah 8.045,25 kilometer kubik, Kabupaten Paniai terbagi menjadi 10 distrik.

Kehutanan merupajan salah satu subsektor yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap pendapatan Kabupaten Paniai.

  • Kabupaten Dogiyai

Kabupaten Dogiyai memiliki luas 4.237,4 kilometer kubik yang terbagi dalam 7 distrik. Sebanyak 85 persen wilayah Dogiyai masih didominasi oleh perbukitan dan pegunungan.

Sektor pertanian di wilayah ini didominasi oleh padi dan palawija. Sementara, komoditas peternakan didominasi sapi, kambing, dan babi.

  • Kabupaten Deyiai

Dengan luas wilayah 41.231,6 kilometer kubik, Kabupaten Deiyai memiliki 5 distrik.

Kabupaten Deiyai sebagian besar di dominasi oleh kawasan hutan, baik hutan lindung maupun hutan produksi. Oleh karenanya, sektor kehutanan menjadi salah satu yang diunggulkan di wilayah tersebut.

  • Kabupaten Intan Jaya

Intan Jaya memiliki luas wilayah 3.922 kilometer kubik yang terbagi menjadi 6 distrik.

Kabupaten ini memiliki potensi tambang emas yang sangat besar. Sejumlah perusahaan pertambangan berdiri di wilayah ini seperti PT Freeport hingga PT Wabu.

  • Kabupaten Puncak

Dengan luas wilayah mencapai 8.055 kilometer kubik, Kabupaten Puncak terdiri dari 8 distrik.

Kabupaten ini memiliki beragam potensi ekonomi antara lain pertanian dengan produksi terbesar ubi kayu. Selain itu, sektor peternakan didominasi kambing, sapi, dan babi.

Baca juga: Mengenal 3 Provinsi Baru Indonesia di Papua: Ha Anim, Meepago, dan Lapago

3. Provinsi Papua Pegunungan Tengah (Lapago)

Dengan ibu kota Wamena yang terletak di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan Tengah terdiri dari:

  • Kabupaten Puncak Jaya

Kabupaten Puncak Jaya memiliki luas 14.532 kilometer kubik atau sekitar 3,42 persen dari total luas wilayah Provinsi Papua. Puncak Jaya terbagi menjadi 26 distrik.

Di wilayah ini, sektor kehutanan menjadi unggulan. Diikuti dengan pemanfaatan area persawahan, lahan kering, lahan industri, lahan pertambangan, hingga tambak ikan.

  • Kabupaten Jayawijaya

Dengan luas wilayah 13.925,31 kilometer, Kabupaten Jayawijaya terbagi menjadi 40 distrik.

Kabupaten ini memiliki keunggulan potensi wisata alam dengan adanya Lembah Baliem yang dikelilingi Pegunungan Jayawijaya. Selain itu, wilayah ini juga mengunggulkan sektor kehutanan, peternakan, dan perikanan.

  • Kabupaten Lanny Jaya

Kabupaten Lanny Jaya memiliki luas wilayah 6.585 kilometer kubik dengan 39 distrik.

Lanny Jaya memiliki topografi dataran tinggi, seluruh wilayahnya berbukit-bukit dan bergunung-gunung. Sektor yang diunggulkan di wilayah ini yakni pertanian, kehutanan, peternakan, hingga perikanan.

  • Kabupaten Mamberamo Tengah

Memiliki luas 1.275 kilometer kubik, Kabupaten Mamberamo Tengah terdiri dari 5 distrik.

Potensi komoditas daerah yang diunggulkan mulai dari pertanian jagung dan ubi kayu, perkebunan, peternakan, hingga perikanan.

  • Kabupaten Nduga

Kabupaten Nduga memiliki luas wilayah 12.941 kilometer kubik atau 4,08 persen dari luas total wilayah Provinsi Papua.

Terdiri dari 8 distrik, Nduga memiliki potensi komoditas kehutanan, peternakan yang didominasi babi, perikanan, dan perkebunan yang didominasi kopi, buah merah, kelapa, tebu, dan sagu.

  • Kabupaten Tolikara

Luas Kabupaten Tolikara mencapai 14.263 kilometer yang terbagi menjadi 46 distrik.

Didominasi oleh dataran tinggi dengan ketinggian wilayah lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut, sektor pertanian menjadi kegiatan ekonomi unggulan di wilayah ini meliputi tanaman padi dan umbi-umbian.

  • Kabupaten Yahukimo

Kabupaten Yahukimo memiliki luas wilayah 17.152 kilometer dengan 51 distrik.

Sejumlah komoditas unggulan di wilayah ini yakni perkebunan kopi, buah merah, dan sagu. Lalu, sektor kehutanan serta peternakan babi, sapi, dan kambing.

  • Kabupaten Yalimo

Yalimo memiliki luas wilayah 3.568,52 kilometer atau 1,1 persen dari total luas wilayah Provinsi Papua. Kabupaten ini terdiri dari 5 distrik.

Potensi lahan yang dimanfaatkan di wilayah ini seperti jagung, ubi kayu, kopi, dan kelapa. Sektor lain yang juga jadi komoditas unggalan yaitu kehutanan, peternakan, dan perikanan.

Sumber: KompasTV, Kompas.com (Penulis: Ninuk Cucu Suwanti | Editor: Hariyanto Kurniawan, Fitri Chusna Farisa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com