Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 pada Anak di Indonesia Naik hingga 1.000 Persen, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 13/02/2022, 09:48 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi sejak Januari 2022 berdampak pada meningkatnya kasus Covid-19 pada anak di Indonesia. Bahkan, dibandingkan pada Januari lalu, kasus Covid-19 pada anak di bulan Februari ini meningkat tajam.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, di bulan Februari ini, kasus Covid-19 pada anak Indonesia naik hingga 1.000 persen, dibandingkan Januari lalu.

"Jadi kalau dari Januari (ke Februari) naik 10 kali lipat atau 1.000 persen lebih. Kalau dari pekan kemarin naik 300 persen," kata Piprim dalam konferensi pers Launching Buku Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 4, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: IDAI Ungkap Kasus Covid-19 pada Anak di Indonesia Meningkat 1.000 Persen

Dalam catatan IDAI, kasus Covid-19 pada anak-anak per 7 Februari 2022, meningkat 1.000 persen atau 10 kali lipat dari kasus pada Januari 2022.

Sebagai contoh, pada 24 Januari 2022 lalu, kasus Covid-19 pada anak mencapai 676 kasus. Sedangkan data per 31 Januari 2022, kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak di Indonesia sudah meningkat menjadi 2.775 kasus.

Angka ini terus melonjak tajam, hingga pada 7 Februari 2022, kasus Covid-19 pada anak sudah mencapai 7.190 kasus.

"Artinya naiknya berapa kali? 300 persen ya laporan dari teman-teman (IDAI) di cabang, kenaikannya 300 persen dari sebelumnya (31 Januari 2022)," kata dia.

"Kalau dibanding Januari 676 kasus, menjadi 7.990 kasus (7 Februari) itu berarti udah 1.000 persen lebih atau 10 kali lipat lebih," tambahnya.

Lantas apa yang menjadi penyebabnya?

Jumlah kasus infeksi Covid-19 pada anak yang terus meningkat ini memang sangat mengkhawatirkan.

Dugaan para ahli kesehatan sejauh ini, melonjaknya kasus Covid-19 pada anak di Indonesia tidak lepas dari varian Omicron dan varian Delta dari virus SARS-CoV-2 yang mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia.

Hal itu karena, kedua varian ini memiliki kemampuan penularan dan replikasi atau menggandakan diri dengan cepat, serta menyebabkan gejala dari derajat ringan hingga kritis.

Untuk itu, Piprim mengingatkan bahwa Covid-19 bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Karena itu menurutnya, orang tua tidak boleh menyepelekan potensi penularan Covid-19 pada anak-anak.

"Ingat ya, anak-anak itu bisa terkena Covid-19. Jadi, jangan berpikir hanya orang dewasa yang berisiko. Anak-anak juga sama risikonya," kata Piprim.

Baca juga: Tren Kasus Covid-19 pada Anak Naik 1.000 Persen, Ini Ciri Khas Gejala Covid Anak

Ketahui Gejala Covid-19 pada Anak-anakKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Ketahui Gejala Covid-19 pada Anak-anak

 

Gejala Covid-19 pada anak

Di sisi lain, Piprim juga mengingatkan orang tua harus mewaspadai gejala Covid-19 pada anak. Menurutnya, gejala Covid-19 terutama varian Omicron yang saat ini menjadi varian dominan, banyak berupa gejala batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com