Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Minyak Goreng Langka dan Mahal Menurut Ombudsman

Kompas.com - 12/02/2022, 16:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Minyak goreng semakin langka dan mahal di pasaran sejak awal tahun 2022. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan pun mengeluarkan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sawit.

Aturan yang tertera dalam Permendag Nomor 6 Tahun 2022 menetapkan harga minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Akan tetapi, meski pemerintah telah mengeluarkan aturan tersebut, masyarakat tetap kesulitan mendapatkan minyak goreng di pasaran.

Menurut temuan Ombudsman RI (ORI), ada tiga faktor yang menyebabkan minyak goreng langka dan mahal di pasaran.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (8/2/2022), anggota ORI, Yeka Hendra Fatika mengatakan, temuan tersebut didapat berdasarkan laporan situasi masyarakat di 34 provinsi di Indonesia.

Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng Terbaru, Mulai dari Rp 11.500 Per Liter

“Pertama adalah penimbunan. Harapannya, satgas pangan bereaksi cepat. Ketegasan juga diperlukan. Ketika satgas pangan tegas, upaya penimbunan bisa diminimalisasi,” kata Yeka.

Yeka melanjutkan, penyebab minyak goreng langka dan mahal yang kedua adalah adanya oknum yang sengaja membuat minyak goreng langka di pasaran.

“Jadi memang dibuat langka karena ada oknum di pasar modern menawarkan kepada penjual di pasar tradisional untuk membeli minyak goreng,” ungkapnya.

Yeka menjelaskan, upaya pengalihan penjualan minyak goreng dari ritel modern ke pasar tradisional membuat konsumen sulit mendapatkan minyak goreng di ritel modern.

Menurut Yeka, pengalihan penjualan itu dilakukan agar minyak goreng bisa dijual dengan harga yang lebih mahal.

Baca juga: Mulai 1 Februari 2022, Minyak Goreng Dijual dari Harga Rp 11.500 per Liter

“Karena harus dijual Rp 14.000 di pasar modern, (oknum) lebih baik jual ke pasar tradisional akhirnya. (Minyak goreng) ditawarkan ke toko-toko dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 16.000,” ujar Yeka.

Penyebab terakhir yang membuat minyak goreng langka dan mahal adalah panic buying yang dilakukan oleh masyarakat.

Yeka menuturkan, ketidakjelasan informasi dan tidak ada jaminan mengenai ketersediaan stok minyak goreng di pasaran membuat masyarakat melakukan panic buying.

“Karena (minyak goreng) yang dibeli oleh warung-warung hari ini tidak untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tapi untuk kebutuhan dua minggu hingga satu bulan ke depan,” kata Yeka.

Oleh sebab itu, Yeka menyampaikan, saat pemerintah melalui Kemendag menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga, banyak orang melakukan penimbunan sehingga minyak goreng semakin langka di pasaran.

Baca juga: Ini Daftar Kontak Pengaduan untuk Keluhan Harga Minyak Goreng

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com