Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Indonesia Rangking 15 Dunia, Ini Sederet Alutsista Andalan TNI

Kompas.com - 23/01/2022, 06:15 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Situs pemeringkat militer dunia Global Firepower menempatkan kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia pada 2022.

Posisi Indonesia melesat satu peringkat dibanding periode sebelumnya dengan skor 0,2251 powerindeks.

Peringkat Indonesia tahun ini lebih unggul dari sejumlah negara maju, seperti Jerman di peringkat 16, Australia di peringkat 17, dan Israel di peringkat 18.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara terkuat di dunia dalam hal militer dengan skor 0,0453 pada pemeringkatan ini.

Global Firepower menyebutkan keunggulan kekuatan militer TNI, baik dari sumber daya manusia (SDM) maupun alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Di kekuatan udara, TNI diperkuat oleh 445 kekuatan udara. Total jumlah kekuatan udara tersebut meliputi, 41 pesawat tempur, 23 dedicated attack, 66 transportasi, 126 trainners, 17 pesawat misi khusus, 1 pesawat tanker, 172 helikopter, dan 15 helikopter serang.

Sementara, pasukan darat Indonesia dilengkapi 314 tank, 1.444 kendaraan lapis baja, 153 self-propelled artillery, 413 tower artillery, dan 63 proyektor roket.

Kemudian kekuatan laut Indonesia mempunyai total aset alutsista sebanyak 296. Jumlah itu terdiri dari kapal fregat 7 unit, kapal korvet 24 unit, 4 kapal selam, 181 kapal patroli, 11 mine warfare.

Simak deretan alat utama sistem senjata (alutsista) yang menjadi andalan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sampai saat ini:

 Baca juga: Dibuka Rekrutmen Tamtama TNI AD 2022, Lulusan SMP Bisa Daftar

1. Kapal Selam KRI Alugoro-405

Kapal selam Alugoro saat bersiap menjalani tahapan NDD, Senin (20/1/2020)Dokumentasi PT PAL Indonesia Kapal selam Alugoro saat bersiap menjalani tahapan NDD, Senin (20/1/2020)

Kapal selam KRI Alugoro-405 diresmikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada 17 Maret 2021 di Surabaya, Jawa Timur.

Kapal ini beroperasi di bawah naungan Komando Armada II (Koarmada II) TNI AL.

Kapal selam ini dibuat PT PAL Indonesia (Persero) yang bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan, Daweoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).

Alugoro-405 merupakan kapal selam jenis Diesel Electric U209/1400 Chang Bogo Class yang mempunyai panjang 61,3 meter dan mampu menampung 40 orang kru serta tim khusus TNI AL.

Kemampuan jelajah Alugoro-405 sendiri dapat bertahan hingga 50 hari pada saat menjalani operasi dan dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan.

Sedangkan, kecepatan kapal selam ini maksimal sekitar 21 knot pada kondisi menyelam dan 12 knot ketika berada di permukaan.

 Baca juga: Selain KRI Alugoro-405, Ini 4 Kapal Selam Milik Indonesia...

2. Helikopter Apache

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menerbangkan helikopter serang AH-64E Apache dari Hanggar Skadron-11/Serbu Pangkalan Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/1/2022). Dispenad Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menerbangkan helikopter serang AH-64E Apache dari Hanggar Skadron-11/Serbu Pangkalan Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/1/2022).

TNI memiliki salah satu alutsista canggih, yakni helikopter serbu AH-64E Apache.

Helikopter AH-64E Apache adalah tipe helikopter militer dari jenis penyerbu/penggempur yang bisa diterbangkan dalam berbagai keadaan cuaca.

Helikopter ini bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.

AH-64E Apache juga bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.

Selain itu, helikopter Apache telah menggunakan teknologi Avionics yang termutakhir seperti radar Longbow dan MTADS.

3. Tank Leopard

Tank Leopard 1A5 buatan Jerman.SHUTTERSTOCK Tank Leopard 1A5 buatan Jerman.

Tank Leopard berasal dari Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada 1970-an yang awalnya digunakan dalam kedinasan tentara Jerman.

Namun dalam perkembanganya, tank ini dikomersialkan dan dijual ke beberapa negara.

Indonesia menggunakan tank jenis ini pada 2011 yang menggunakan beberapa tipe. Salah satunya adalah mode Revolution.

Tank ini memiliki berat sekitar 60 ton dengan panjang 9,9 meter serta lebarnya 3,75 meter. Leopard memiliki tinggi 3 meter dan bisa digunakan untuk empat awak.

Senjata utama dari tank ini adalah meriam Rheinmetall kaliber 120 mm L44 atau L55, berisi 42 peluru dan senjata pelengkapnya 2 x 7.62 mm MG3A1 berisi 4,750 peluru, atau FN MAG.

Tank Leopard jika melintas di jalan raya lebih ringan ketimbang truk tronton.

 Baca juga: KRI Teluk Youtefa-522 Milik TNI AL Mampu Mengangkut 10 Tank Leopard

4. Peluncur roket Astros

Peluncur roket multiple alias multiple launch rocket system (MLRS) Astros II MK6 buatan Brasil.KEMENTERIAN PERTAHANAN BRASIL/TEREZA SOBREIRA via WIKIMEDIA Peluncur roket multiple alias multiple launch rocket system (MLRS) Astros II MK6 buatan Brasil.

Dilansir dari tniad.mil.id, Astros II MK6 adalah peluncur roket multipel atau multiple launcher rocket system (MLRS), jenis roket unggulan terbaru yang dimiliki TNI AD sebagai senjata bantuan tembakan.

Astros II MK6 dioperasikan oleh Satuan Arteri Medan (Armed) TNI AD.

Roket buatan Avibras Aerospacial Brazil ini mempunyai nama Area Saturation Rocket System (Astros) yang diproduksi pertama kali pada 1983, dan terus dikembangkan sampai sekarang.

Seri yang dipilih dan dimiliki Indonesia adalah dari tipe II dan generasi ke-6 (Astros II MK 6).

Trend MLRS adalah ke arah sistem peluncur modular, di mana pengisian ulang munisi dilakukan bersamaan dengan tabung peluncurnya.

Adapun caranya adalah dengan mengganti tabung peluncur yang telah kosong dengan tabung peluncur baru yang sudah diisi munisi.

 Baca juga: Sederet Alutsista Andalan TNI: Jet Tempur, Tank, hingga Peluncur Roket

5. Jet Tempur Su-30

Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna menguji cockpit pesawat tempur Sukhoi SU-30, sebelum menyaksikan manuver latihan tempur Angkasa Yudha 2016, di Bandar Udara Ranai, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10/2016). Istana Kepresidenan/Agus Suparto. Istana Kepresidenan Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna menguji cockpit pesawat tempur Sukhoi SU-30, sebelum menyaksikan manuver latihan tempur Angkasa Yudha 2016, di Bandar Udara Ranai, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10/2016). Istana Kepresidenan/Agus Suparto.

Dilansir dari tni-au.mil.id, Su-30 merupakan jet tempur yang dikembangkan Sukhoi, Rusia pada 1996.

Pesawat ini adalah jet tempur multifungsi yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat.

Pesawat ini dapat disandingan dengan F/A-18E/F Super Hornet dan F-15E Strike Eagle dari Amerika Serikat.

Pesawat jenis ini dilengkapi dengan sistem radio location yang memungkinkan pelacakan hingga 10 target dalam waktu bersamaan.

Fitur ini membuat Su-30 cocok sebagai pemimpin pesawat tempur taktis sebagai target buruan dari pesawat musuh.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dandy Bayu Bramasta | Editor: Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com