Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Olahraga yang Cocok untuk Lansia

Kompas.com - 16/01/2022, 14:40 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Olahraga baik dilakukan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Namun di usia tertentu, tidak semua jenis olahraga bisa dilakukan, ada yang cocok dan ada yang tidak, termasuk di usia lansia atau lanjut usia.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kategori lansia adalah usia antara 60-69 tahun, sedangkan dari usia 45-59 tahun masuk kategori pra lansia.

Bagi mereka yang sudah masuk usia lansia, mungkin bingung untuk menjaga kebugaran tubuh harus melakukan olahraga apa, sehingga lebih memilih untuk bersantai dan tidak banyak bergerak.

Baca juga: Musim Hujan, Ini 6 Olahraga yang Cocok Dilakukan di Rumah

Padahal, kebiasaan jarang bergerak justru bisa membuat lansia dalam risiko, seperti terluka karena mudah jatuh, obesitas, penyakit jantung, hingga kematian cepat.

Seiring bertambahnya usia, menjadi lebih penting untuk tetap aktif jika ingin tetap sehat dan menjaga kemandirian diri.

Manfaat olahraga untuk lansia

Dikutip dari Family Doctor, rutin berolahraga di usia lansia memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, di antaranya:

  1. Dapat meningkatkan kekuatan tubuh yang bisa membantu diri tetap mandiri.
  2. Meningkatkan keseimbangan tubuh yang bisa mencegah jatuh.
  3. Memberi tubuh lebih banyak energi.
  4. Mencegah atau menunda penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, atau osteoporosis.
  5. Dapat meningkatkan mood dan melawan depresi.
  6. Dapat meningkatkan fungsi kognitif (cara kerja otak).

Yang perlu dipahami, di usia lansia, aktivitas olahraga masih aman untuk dilakukan. Bahkan lansia yang memiliki penyakit kronis juga bisa untuk tetap berolahraga dengan aman. Penyakit kronis yang dimaksud meliputi jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan radang sendi.

Faktanya, banyak lansia dengan kondisi medis tersebut bisa lebih sehat karena berolahraga. Namun untuk memastikan apakah olahraga yang dilakukan aman atau tidak, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

"Seiring bertambahnya usia dan fungsi tubuh lansia menurun, aktivitas fisik membantu memperlambat penurunan (fungsi tubuh) itu," kata Dr Nick Cavill, konsultan promosi kesehatan, seperti yang dikutip dari NHS.

Baca juga: 4 Jenis Olahraga Terbaik untuk Lansia dan Manfaatnya

Olahraga yang cocok untuk lansia

Dikutip dari NHS, olahraga bagi lansia yang ideal adalah yang tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat. Idealnya, lansia bergerak setiap hari yang dalam setiap aktivitasnya berlangsung minimal selama 10 menit.

Selain itu, olahraga-olahraga yang sifatnya ringan juga bisa dilakukan di rumah tanpa harus repot bepergian jauh. Dikutip dari Family Doctor, berikut ini adalah 4 jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh lansia:

1. Olahraga untuk melatih ketahanan tubuh

Tujuannya untuk meningkatkan pernapasan, detak jantung, dan peredaran darah, yang latihannya bisa berupa:

  • Berjalan
  • Joging
  • Menari
  • Renang
  • Bersepeda
  • Tenis
  • Basket Naik tangga

2. Olahraga untuk melatih kekuatan tubuh

Tujuannya untuk membuat otot lebih kuat, yang latihannya berupa:
Mengangkat beban.

  • Yoga dengan menggunakan pita resistensi.
  • Melakukan latihan beban tubuh (push-up, sit-up).

Baca juga: 5 Jenis Olahraga untuk Menurunkan Kadar Gula dalam Darah

3. Olahraga untuk melatih keseimbangan tubuh

Tujuannya untuk membantu mencegah tubuh mudah jatuh, yang latihannya berupa:

  • Berdiri dengan satu kaki.
  • Berjalan dari tumit ke ujung kaki secara berjejer.
  • Taichi atau yoga.

4. Olahraga untuk melatih fleksibilitas tubuh

Tujuannya untuk membantu tubuh tetap lentur dan lebih mudah bergerak, yang latihannya berupa:

  • Peregangan.
  • Yoga.

Sebagai catatan, segera konsultasikan ke dokter apabila setelah berolahraga mengalami kondisi, seperti berikut:

  • Nyeri dada atau tekanan.
  • Kesulitan bernapas atau sesak napas yang berlebihan.
  • Pusing atau pusing.
  • Kesulitan dengan keseimbangan.
  • Mual.

Kemungkinan bahwa olahraga yang dilakukan terlalu intens dan perlu diturunkan, sehingga berkonsultasi ke dokter akan sangat membantu.

(Sumber:Kompas.com/Shintaloka Pradita Sicca | Editor: Shintaloka Pradita Sicca)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com