Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kereta Emas Belanda Bergambar Perbudakan di Indonesia yang Dimuseumkan

Kompas.com - 16/01/2022, 07:36 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Kereta emas Belanda dinyatakan pensiun alias tak lagi digunakan oleh pihak Kerajaan Belanda usai menuai perdebatan panas lantaran menggambarkan perbudakan kolonialisme masa lalu.

Raja Belanda Willem-Alexander akhirnya mengumumkan bahwa pihak kerajaan berhenti menggunakan kereta emas bersejarah.

Kereta emas tersebut biasanya dipakai untuk membawa raja Belanda ke pembukaan sidang parlemen, namun sejak 2015 tidak digunakan.

Kereta kuda yang dinamai De Gouden Koets, menuai kontroversi karena salah satu sisinya dihiasi dengan lukisan bergambar orang-orang wilayah jajahan yang mengagungkan masa kolonial Belanda.

Di antara berbagai karakter dalam lukisan tahun 1896 itu, terdapat sejumlah orang berkulit cokelat yang identik dengan individu asal Hindia Belanda (atau kini menjadi Indonesia).

Baca juga: Heboh, Kereta Emas Belanda Bergambar Perbudakan di Indonesia, Ini Penjelasannya

Lukisan kontroversial perbudakan di Indonesia

Lukisan di salah satu sisi kereta itu berjudul Penghargaan dari Wilayah-wilayah Koloni.

Di sana digambarkan ada sejumlah orang kulit hitam dan Asia sedang mempersembahkan barang-barang hasil bumi, termasuk kakao dan tebu kepada seorang wanita muda kulit putih yang duduk - melambangkan Belanda.

Di sebelah kanan gambar perempuan itu terdapat beberapa orang yang berpakaian adat Jawa sambil membawa persembahan dengan menundukkan kepala. Ada pula yang sambil duduk bersimbuh sambil menghaturkan sembah.

Di sebelah kiri adalah seorang pria yang menawarkan sebuah buku kepada seorang anak laki-laki. Adegan itu, menurut pelukisnya, Nicolaas van der Waay, menggambarkan hadiah "peradaban" Belanda kepada koloni-koloninya.

Salah satu panel lukisan di kereta emas Belanda atau Gouden Koets, menggambarkan situasi Indonesia di zaman kolonial. Lukisan ini bernama Hulde der Kolonieen.TWITTER @redfishstream Salah satu panel lukisan di kereta emas Belanda atau Gouden Koets, menggambarkan situasi Indonesia di zaman kolonial. Lukisan ini bernama Hulde der Kolonieen.

Kontroversi kereta kerajaan itu juga sempat ramai diberitakan media-media massa Indonesia pada 2020.

Salah satunya Kompas.com, yang mengabarkan hangatnya perbincangan soal lukisan kereta tersebut di media sosial karena "gambar tersebut seolah-olah menyiratkan kebanggaan zaman kolonial."

Bahkan sebenarnya perdebatan soal lukisan di kereta emas itu sudah ada di Belanda sejak 2011. Salah satu anggota parlemen Belanda dan didukung oleh satu sejarawan malah mengusulkan agar panel ini dibongkar.

Petisi secara online juga mencuat di Belanda, yang meminta kereta kuda emas itu dimuseumkan saja "untuk mendidik masyarakat agar bersikap kritis atas sejarah kolonial kita."

Baca juga: Raja Belanda Akan Berhenti Pakai Kereta Emas Bergambar Perbudakan, tapi...

Mengakui warisan sejarah kolonial

Dalam sebuah video resmi yang mengumumkan langkah tersebut, Raja Willem-Alexander menerima bahwa kereta itu menyinggung sejumlah besar pihak dan meminta negaranya untuk bersama-sama menghadapi warisan sejarah kolonial tersebut.

"Tidak ada gunanya mengutuk dan mendiskualifikasi apa yang telah terjadi melalui kaca mata di era kita," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com