Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Terus Bertambah, Mengapa Orang Sudah Divaksin Bisa Kena Omicron?

Kompas.com - 15/01/2022, 14:04 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Infeksi kasus varian Omicron terus bertambah. Di saat bersamaan program vaksin booster sedang digalakkan oleh pemerintah Indonesia.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengungkapkan, kasus transmisi lokal varian Omicron di Jakarta tercatat sudah 180 kasus pada Jumat (14/1/2022), di mana ada penambahan 73 kasus dari kasus sebelumnya.

"Dari (total kasus Omicron) 725 orang yang terinfeksi, 75 persennya atau sebanyak 545 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 180 lainnya adalah transmisi lokal," ujar Dwi kepada Kompas.com, Jumat (14/1/2022).

Seperti diketahui bahwa Covid-19 varian Omicron Omicron adalah varian terbaru dari virus SARS-CoV-2.

Varian ini memiliki kemampuan untuk menempel pada sel manusia lebih cepat, bahkan varian ini bisa menginfeksi orang yang sudah mendapatkan dosis vaksin penuh.

Dilansir dari University of Rochester Medical Center, varian Omicron lebih menular empat kali lebih cepat dibandingkan varian Delta.

Baca juga: Kenapa Orang yang Sudah Vaksin Bisa Kena Omicron? Ini Alasannya

Omicron telah menyebabkan kasus infeksi Covid-19 di berbagai negara kembali meningkat secara signifikan.

Para ahli di Eropa memperkirakan sebanyak 50 persen populasi Eropa akan terinfeksi varian Omicron pada 6 sampai 8 minggu ke depan.

Varian ini menyebar dengan sangat cepat, namun, tingkat kematiannya memang tidak signifikan.

Terdapat kasus kematian dan angkanya meningkat pada negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah.

Orang yang sudah vaksin bisa kena Omicron

Banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengapa walaupun sudah vaksin masih bisa terinfeksi Covid-19 varian Omicron. Apakah ini berarti vaksinnya sia-sia?

Sebagian besar kasus varian Omicron ini memang menyerang orang yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap. Hal ini bukan berarti orang yang telah divaksin menjadi lebih rentan terhadap varian Omicron, tetapi orang yang sudah divaksin jumlahnya lebih banyak dari orang yang belum divaksin.

Namun, perlu diketahui bahwa kebanyakan pasien yang dirawat di rumah sakit akibat varian Omicron ternyata merupakan orang-orang yang belum divaksin. Orang yang belum divaksin dan dirawat di rumah sakit jumlahnya enam kali lipat lebih banyak dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin.

Hal ini menunjukkan bahwa vaksin mampu mengurangi keparahan gejala Covid-19 yang diderita pasien. Pasien yang sudah mendapatkan vaksin umumnya hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tidak bergejala.

Baca juga: Luhut: Kita Mau Lonjakan Kasus Covid-19 akibat Varian Omicron Bisa Diturunkan

Fakta tersebut senada dengan fakta yang disampaikan oleh World Health Organization (WHO), bahwa tingkat mortalitas akibat Covid-19 tetap stabil dan tetap meningkat. Tingkat mortalitasnya tetap tinggi pada negara-negara dengan tingkat vaksinasi rendah.

Apa yang harus dilakukan untuk mencegah penularan Omicron?
Dilansir dari WHO, terdapat 5 langkah utama yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron.

  • Vaksinasi
  • Vaksin booster atau vaksin lanjutan
  • Menggunakan masker
  • Ventilasi baik pada ruangan yang tertutup
  • Menerapkan protokol kesehatan dengan ketat

(Sumber : Kompas.com Penulis : Nadia Faradiba Editor : Nadia Faradiba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com