KOMPAS.com - Sandi Butar Butar, anggota Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Depok mengaku kerap mendapat ancaman. Bukan ancaman biasa, sebab hal itu terjadi setelah dirinya mengadukan adanya dugaan kasus korupsi di instansi tempatnya bekerja.
Sandi menyebut, ancaman yang ia terima semakin sering terjadi setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok menetapkan tersangka terkait dugaan korupsi tersebut.
"Ancaman fisik sudah biasa saya lewatin. Pembongkaran aib, kayak pernah nakal gitu-gitu. Itu sudah resiko pembongkar (korupsi)," kata Sandi, Jumat (7/1/2022).
Baca juga: Pegawai Damkar yang Bongkar Korupsi Atasannya Mengaku Semakin Sering Dapat Ancaman
Sandi sendiri sempat viral beberapa waktu lalu ketika mengunggah foto dirinya tengah memegang dua poster yang berisikan permohonan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Presiden Joko Widodo.
Dalam poster tersebut tertulis permohonan untuk menindak dugaan korupsi di Dinas Damkar Depok oleh oknum Aparat Negeri Sipil (ASN).
Tidak hanya itu, Sandi merasa seperti ada keanehan di balik video viral yang memperlihatkan dirinya membawa senjata tajam saat sedang bertugas.
"Padahal (senjata tajam) itu kan bermanfaat. Damkar itu dibekali (senjata tajam) bahkan di gudang saja ada golok untuk tebang pohon dan kampak. Kebetulannya kok yang lain gak ketangkep CCTV gitu. Saya doang," kata Sandi.
Baca juga: Terbongkarnya Korupsi di Dinas Damkar Depok, Berawal dari Curhat Sandi soal Selang Cepat Jebol
Saat ini Kejari Depok telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana pengadaan seragam dan sepatu PDL Damkar Kota Depok Tahun Anggaran 2017-2018.
Ketiganya yakni mantan Sekretaris Dinas Damkar Depok berinisial AS dan mantan Bendahara Pengeluaran Pembantu berinisial A yang ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (30/12/2021) lalu.
Terakhir Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Damkar Depok berinisial WI juga ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (6/1/2022),
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.