Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Lucu, Kucing Obesitas Justru Rentan Terserang Penyakit

Kompas.com - 01/01/2022, 18:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Banyak yang menganggap kucing obesitas lucu dan menggemaskan. Padahal, ada berbagai penyakit berbahaya yang mengintai kucing dengan berat badan di atas normal.

Kucing bisa disebut kelebihan berat badan jika bobotnya lebih besar daripada berat idealnya sebanyak 10 - 20 persen.

Sementara itu, kucing dinyatakan obesitas jika bobotnya lebih berat dibandingkan bobot idealnya sebesar 20 persen atau lebih.

Dilansir dari VCA Hospitals melalui KOMPAS.com, obesitas terbentuk dari kumpulan lemak yang tidak terpakai.

Kucing obesitas banyak terdapat di wilayah Amerika Utara. 30 - 35 persen kucing di Amerika Utara mengalami obesitas, sedangkan 50 persen kucing usia 5 - 11 tahun di wilayah yang sama memiliki berat badan berlebih.

Baca juga: Ada Game Kucing Dalam Daftar Game Populer Google Sepanjang 2021

Cara mengukur berat badan ideal kucing

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (28/12/2021), pemilik perlu mengetahui batas berat badan ideal kucingnya berdasarkan usianya.

Selain menimbangnya, perawat kucing dapat mengetahuinya dengan meraba tulang rusuk hewan berbulu tersebut.

Caranya, letakkan kedua tangan hingga melingkari dada kucing. Jika tulang rusuk masih bisa teraba, berarti berat badan kucing masih dalam batas ideal.

Sebaliknya, jika tulang rusuk sudah tidak terasa saat disentuh, berarti kucing mulai kelebihan berat badan.

Ubah pola makan kucing yang mengalami obesitas, termasuk mengganti menu makanan dan frekuensi pemberian makanan.

Baca juga: Makna Perilaku Kucing yang Suka Membuntuti Pemilik Sampai Kamar Mandi

Bahaya obesitas pada kucing

Sama seperti manusia, obesitas berisiko memicu berbagai penyakit berbahaya dan memperpendek usia kucing.

Menurut sebuah penelitian, obesitas menjadi penyebab utama tingginya kematian kucing usia 8 sampai 12 tahun dibandingkan dengan yang berbobot kurus atau ideal.

Penelitian lain kepada anjing juga membuktikan hal yang sama, yakni anjing dengan berat badan melebihi normal memiliki waktu hidup dua tahun lebih singkat daripada anjing dengan berat badan kurus atau ideal.

Jaringan lemak yang banyak tertimbun menyebabkan berbagai penyakit berbahaya bagi kucing.

Penelitian ilmiah membuktikan bahwa jaringan lemak ini adalah jaringan aktif yang memproduksi hormon peradangan dan memicu stres oksidatif pada tubuh.

Baca juga: Kenali 10 Penyebab Kucing Mengeong Tanpa Henti

Adapun penyakit yang berisiko menyerang kucing obesitas adalah diabetes, penyakit jantung, hipertensi, semua jenis kanker, osteoarthritis dan penyakit degeneratif, batu ginjal, dan komplikasi lainnya.

Kucing obesitas yang mulai menolak makan berisiko terkena penyakit liver yang berbahaya yaitu hepatic lipidosis. Kucing obesitas juga berisiko terserang penyakit kulit.

(Penulis: Inten Esti Pratiwi)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com