Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Disembuhkan, Tapi Mengapa Perempuan Lebih Mudah Alami Depresi?

Kompas.com - 18/12/2021, 18:41 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi pada siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan.

Namun penelitian mengungkapkan bahwa perempuan lebih mudah mengalami depresi daripada laki-laki.

Menurut ahli kesehatan jiwa, dr. Nalini Muhdi, Sp.KJ(K), FISCM, perempuan 1,5 hingga 3 kali lipat berisiko lebih banyak mengalami depresi daripada pria.

"Angka tersebut memang masih diperdebatkan karena jumlah laki-laki yang terdata masih cukup terbatas," katanya dalam acara Kupas Tuntas Mengenai Depresi yang diadakan secara daring oleh Johnson & Johnson, Selasa (14/12/2021).

Nalini menyebutkan ada beberapa alasan perempuan mudah mengalami depresi.

Alasan pertama ialah karena perempuan mudah mengekspresikan perasaannya. Hal ini yangmembuat perempuan juga mudah meminta bantuan.

"Selain itu, perempuan mudah merasakan dan menunjukkan afeksi," ujarnya.

Baca juga: 4 Tanda Awal Depresi yang Harus Diwaspadai

Faktor pengaruh dan tanda-tanda depresi

Depresi yang dialami oleh perempuan dipengaruhi oleh hormon dalam kondisi-kondisi berikut:

  • gangguan disforia pramenstruasi;
  • depresi terkait dengan kontrasepsi hormonal;
  • aborsi dan keguguran dan depresi;
  • kehamilan dan depresi;
  • depresi pasca melahirkan;
  • infertilitas dan depresi pada wanita;
  • perimenopause, menopause, dan depresi.

Lebih lanjut, Nalini menjelaskan ketika depresi tidak diobati, hal ini dapat berkembang menjadi depresi mayor, bipolar, dan depresi kronis.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan saat Orang Terdekat Mengalami Depresi

Depresi memasuki fase depresi mayor ketika gejala yang timbul adalah sebagai berikut:

  • penurunan mood;
  • murung;
  • alami gangguan tidur;
  • alami anhedonia;
  • kelelahan;
  • perasaan bersalah;
  • penurunan konsentrasi;
  • adanya pikiran untuk bunuh diri

Gejala tersebut biasanya terjadi dalam periode dua minggu dan menyebabkan distres atau hendaya signifikan pada aspek sosial, pekerjaan, dan area lainnya.

Laki-laki lebih rentan bunuh diri

Yang menjadi catatan khusus, angka bunuh diri yang terjadi malah banyak dialami oleh laki-laki daripada perempuan meskipun depresi pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.

Menurut Sample Registration Survey yang dipaparkan oleh Nalini, setiap tahun terjadi 1.800 kasus bunuh diri di Indonesia karena depresi.

Dengan demikian, ada lima orang yang melakukan bunuh diri setiap harinya.

Dari angka tersebut, 29 persen di antaranya adalah perempuan. Sedangkan sisanya, yakni 71 persen, adalah laki-laki.

Baca juga: Mengapa Perempuan Mudah Alami Depresi daripada Pria?

Cara mengatasi depresi mayor

Nalini pun menyarankan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya bunuh diri karena depresi, yakni sebagai berikut:

  • Regulasi stres, meningkatkan resiliensi dan self-esteem
  • Tetap terhubung dengan keluarga atau teman, terutama di saat krisis
  • Segera ke profesional untuk mencegah depresi bertambah buruk
  • Pertimbangkan mendapat terapi jangka panjang untuk mencegah gejala kambuh

Sumber: Kompas.com (Penulis : Galih Pangestu Jati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com