Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Berapa Gaji Youtuber, Ini Cara Perhitungannya

Kompas.com - 11/12/2021, 08:33 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis


KOMPAS.com - Youtuber saat ini sudah dianggap sebagai profesi yang banyak ingin digeluti orang-orang. Seorang Youtuber bisa menerima "Gaji Youtuber" hingga puluhan juta rupiah.

Youtuber sendiri mengarah pada orang yang sengaja membuat konten video di YouTube demi menarik penonton (viewer).

Tujuannya dari mulai sekedar berbagi informasi hingga tujuan mendapatkan uang dari iklan YouTube.

Lalu berapa gaji Youtuber yang berlaku saat ini dan bagaimana perhitungannya, termasuk berapa gaji Youtuber pemula?

Cek perhitungan gaji youtuber

Dikutip dari laman Influencer Marketing Hub, Senin (22/2/2021), inti menjadi seorang Youtuber adalah berusaha untuk mendapatkan subscribers sebanyak-banyaknya. Semakin banyak subscriber, artinya semakin banyak pula iklan yang masuk.

Ini artinya, akan semakin besar "gaji Youtuber" yang masuk kantong pembuat konten. Iklan adalah pemasukan paling banyak bagi sebagian besar Youtuber.

Seorang YouTuber dapat menghasilkan pendapatan antara 0,01 dollar AS hingga 0,03 dollar AS per tampilan tayang iklan di video yang diunggah Youtuber tersebut.

Baca juga: Berapa Gaji YouTuber? Simak Perhitungannya

Namun, penghasilan dari iklan AdSense tersebut bisa mencapai 0,18 per tayang iklan dalam 1 video. AdsSense adalah produk jaringan periklanan dari Google yang keuntungannya ditentukan oleh banyak faktor.

Rata-rata seorang Youtuber yang sudah cukup ramai dikunjungi dapat menerima 18 dollar AS per 1.000 tampilan iklan. Besaran penghasilan Youtuber atau gaji Youtuber sama dengan 3-5 dollar AS per 1000 tampilan video.

Berapa gaji Youtuber bukan hanya berdasarkan jumlah klik pada iklan yang muncul. Namun juga bisa berdasarkan negara, topik video, dan harga iklan atau AdSense itu sendiri.

Selama ini, perhitungan gaji YouTuber bisa dihitung dari salah satunya yakni Cost per Mille atau CPM (biaya per seribu tampilan),

Kemudian pendapatan lainnya berasal dari biaya per klik atau pendapatan yang hanya masuk ketika penonton mengklik iklan yang muncul.

Sayangnya, pendapatan dari klik biasanya selalu di bawah pendapatan dari CPM. Ini karena banyak penonton YouTube lebih banyak melewatkan iklan saat menonton video.

Bahkan selain dari pihak Google, pundi-pundi keuntungan bisa didapatkan dari penawaran endorsement produk apabila jumlah subscriber telah mencapai jutaan orang.

Itu adalah saat di mana pembuat konten sudah bisa disebut sebagai influencer. Di YouTube sendiri ada jutaan video baru setiap minggunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com