Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdengar hingga Ribuan Kilometer, Letusan Gunung Krakatau Jadi Suara Terkeras di Dunia

Kompas.com - 27/11/2021, 10:15 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda membayangkan seperti apa suara terkeras di dunia?

Suara yang terlalu keras memang berbahaya bagi pendengaran, tak jarang bahkan bisa menyebabkan pecahnya gendang telinga dan hilangnya pendengaran.

Beberapa suara keras yang sering kita dengar mungkin suara guntur atau ledakan. Tapi tahukah Anda bahwa suara terkeras di dunia pernah terjadi di Indonesia?

Baca juga: Suara Terkeras di Dunia, Ternyata Terjadi di Indonesia

Letusan Gunung Krakatau suara terkeras di dunia

Gunung Krakatau meletus dengan dahsyat pada 26-27 Agustus tahun 1883 silam. Letusan gunung yang berlokasi di Selat Sunda itu menjadi suara terkeras di dunia yang pernah tercatat sejarah.

Saking kerasnya, suara letusan Krakatau kala itu bisa terdengar hingga ribuan kilometer jauhnya, tepatnya lebih dari 4.800 kilometer dari lokasi letusan. Yang tidak kalah menakjubkan lagi, suara letusan Gunung Krakatau ini tercatat mengitari Bumi hingga beberapa kali.

Suara yang dihasilkan oleh letusan Krakatau diperkirakan mencapai 310 desibel (dB). Sebuah alat di Jakarta yang berjarak sekitar 160 kilometer dari lokasi letusan saja, mencatat suara yang dihasilkan dari meletusnya Gunung Krakatau mencapai 172 dB.

Maka tak heran letusan Gunung Krakatau tercatat sebagai suara terkeras di dunia yang pernah ada. Sebagai perbandingan saja, saat ini, suara terkeras di dunia adalah Roket Saturn V yang pada saat peluncurannya mencatat suara hingga sebesar 204 dB.

Baca juga: Hewan Dengan Suara Terkeras di Dunia

Sementara, paus sperma yang merupakan hewan dengan suara terkeras di dunia, bisa menghasilkan suara hingga mencapai 174 dB dan dapat didengar dalam jarak ratusan kilometer.

Jika dibandingkan dengan suara-suara keras lainnya, suara paus sperm masih lebih keras. Misalnya, suara petir mencapai 120 dB, kemudian suara vacuum cleaner sekitar 70 dB.

Manusia sendiri memiliki batas toleransi suara keras yang masih bisa didengar pada angka 150 sampai 160 dB. Itu artinya letusan gunung Krakatau kala itu mampu memecahkan gendang telinga masyarakat sekitar.

Colour lithograph of the eruption of Krakatoa (Krakatau) volcano, Indonesia, 1883; from the Royal Society, The Eruption of Krakatoa and Subsequent Phenomena (1888).Royal Society Colour lithograph of the eruption of Krakatoa (Krakatau) volcano, Indonesia, 1883; from the Royal Society, The Eruption of Krakatoa and Subsequent Phenomena (1888).

Dahsyatnya letusan Gunung Krakatau

Tidak hanya menghasilkan suara yang sangat keras, meletusnya Gunung Krakatau dicatat sebagai salah satu peristiwa alam yang terdahsyat. Hal itu bisa dilihat dari dampak yang ditimbulkan dari letusan Krakatau ini.

Baca juga: Mengenang Letusan Krakatau 26 Agustus 1883, Terkuat Sepanjang Sejarah

Gunung Krakatau, yang sebelumnya memiliki ketinggian 792 meter di atas permukaan air laut, meletus dan tidak tersisa sama sekali. Akibat dari letusan itu juga memicu tsunami besar setinggi 120 kaki.

Korban jiwa akibat peristiwa itu diperkirakan mencapai 35.000 orang di mana 31.000 di antaranya meninggal karena tsunami yang terjadi setelah materi letusan gunung mengalir deras ke laut.

Sedangkan sebanyak 4.500 orang hangus akibat aliran piroklastik yang menerjang permukiman setelah berguling di atas permukaan laut.

(Sumber:Kompas.com/Nadia Faradiba | Editor: Nadia Faradiba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com