Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Merpati Ini Dihargai Rp 2 Miliar, Apa Kelebihannya?

Kompas.com - 21/11/2021, 07:16 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Seorang warga tegal bernama Yunius Martin (41) membeli seekor burung merpati seharga Rp 2 miliar.

Yunius membeli burung tersebut dengan patungan bersama dua temannya.

Burung merpati ini dibeli dari seorang warga Bekasi, Jawa Barat, bernama Roni.

Yunius mengatakan, burung merpati ini awalnya ditawar Rp 1,7 miliar. Namun Roni tidak bersedia melepasnya.

Baca juga: Dibeli Seharga Rp 2 M, “Rampok” Disebut Burung Merpati yang Pandai

Akhirnya Yunuius dan Roni sepakat harga burung merpati yang diberi nama Rampok itu di angka Rp 2 miliar.

"Kemudian beberapa hari kemudian terjadi deal yang pemiliknya waktu itu kukuh minta Rampok di harga Rp 2 miliar," kata Yunius ditemui di Kabupaten Tegal sebagaimana dikutip Kompas.com.

Kelebihan Merpati Rampok

Yunius menceritakan beberapa kelebihan merpati yang baru dibeli dengan harga fantastis itu.

Pertama burung merpati ini terbilang pandai. Kemudian memiliki mental juara di usianya 2,5 tahun ini.

Menurut Yunius, dalam setiap perlombaan merpati kolong di tingkat lokal dan nasional, merpati ini selalu mendapat juara.

Bagi Yunius, kelebihan utama merpati Rampok ini adalah mental juaranya. Soal kecepatan atau kualitasnya, masih banyak burung lain yang unggul.

Soal mental juara, Yunius mengatakan, Rampok pernah mengungguli merpati lainnya bernama Jaguar. Burung merpati Jaguar dilepas pemiliknya seharga Rp 1,5 miliar.

"Rampok prestasinya di mana tempat selalu juara, termasuk di Jakarta. Kemudian bermain di Pekalongan, waktu itu bisa meraih juara 2 mengungguli Jaguar, dan lanjut di Semarang Rampok pernah Juara 1," ungkap Yunius.

Baca juga: Kisah Warga Kota Tegal Beli Burung Merpati Rampok Seharga Rp 2 Miliar

Soal perawatan, Yunius mengatakan, Rampok diperlakukan sebagaimana burung merpati biasa. Tidak ada perlakuan khusus.

"Saya yang merawat dan sebagai joki tidak boleh fokus ke nilainya. Karena akan mengganggu konsentrasi saya. Maka saya menganggap Rampok sama dengan burung yang lain," jelasnya. (Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com