Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kemendag soal Harga Minyak Goreng yang Makin Mahal

Kompas.com - 06/11/2021, 18:18 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Harga minyak goreng di pasaran kini terus melonjak. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut lonjakan harga minyak goreng ini tidak lepas dari kenaikan harga CPO di pasar global.

Melansir Kompas.com (5/11/2021), berdasarkan pantauan Kemendag, harga minyak goreng rata-rata nasional saat ini untuk harga minyak goreng curah adalah Rp 16.100 per liter.

Sedangkan untuk harga minyak goreng kemasan sederhana dibanderol seharga Rp 16.200 per liter dan minyak goreng kemasan premium harganya Rp 17.800 per liter.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, kenaikan harga minyak goreng lebih dikarenakan harga internasional yang naik cukup tajam.

Baca juga: Kemendag Ungkap Alasan Harga Minyak Goreng Makin Mahal

Kendati begitu, ia menambahkan, pasokan minyak goreng di masyarakat saat ini masih aman. Kebutuhan minyak goreng nasional sebesar 5,06 juta ton per tahun, sedangkan produksinya bisa mencapai 8,02 juta ton.

“Meskipun Indonesia adalah produsen crude palm oil (CPO) terbesar, namun kondisi di lapangan menunjukkan sebagian besar produsen minyak goreng tidak terintegrasi dengan produsen CPO,” ujar Oke dalam keterangan resmi, Jumat (5/11/2021).

Oke menuturkan, lantaran entitas bisnisnya berbeda, para produsen minyak goreng dalam negeri harus membeli CPO sesuai dengan harga pasar lelang dalam negeri, yakni harga lelang KPBN Dumai yang mana terkorelasi dengan harga internasional.

“Akibatnya, apabila terjadi kenaikan harga CPO internasional, maka harga CPO di dalam negeri juga turut menyesuaikan harga internasional,” jelas Oke.

Selain itu, dari dalam negeri, harga minyak goreng naik juga dipicu oleh turunnya panen sawit pada semester ke-2.

Sehingga, suplai CPO menjadi terbatas dan menyebabkan gangguan pada rantai distribusi (supply chain) industri minyak goreng, serta adanya kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B 30.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Bisa Makin Mendidih

“Tren kenaikan harga CPO sudah terjadi sejak Mei 2020. Hal ini juga disebabkan turunnya pasokan minyak sawit dunia seiring dengan turunnya produksi sawit Malaysia sebagai salah satu penghasil terbesar,” ujarnya.

Inggwan (55), pedagang di Pasar Anyar, Kota Tangerang, yang mengeluh soal kenaikan harga minyak goreng, Jumat (29/10/2021).KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Inggwan (55), pedagang di Pasar Anyar, Kota Tangerang, yang mengeluh soal kenaikan harga minyak goreng, Jumat (29/10/2021).

Tak hanya itu, Oke mengungkapkan, krisis energi yang terjadi di Uni Eropa, China, dan India membuat negara-negara di wilayah tersebut beralih menggunakan minyak nabati.

Lebih lanjut Oke menjelaskan, faktor lainnya yang juga berpengaruh adalah terganggunya logistik selama pandemi Covid-19, misalnya seperti berkurangnya jumlah kontainer dan kapal.

Upaya menjaga pasokan minyak goreng di dalam negeri

Sejalan dengan itu, ia menegaskan bahwa Kemendag terus berupaya menjaga pasokan dan harga minyak goreng di dalam negeri.

Hal itu dilakukan dengan dengan meminta asosiasi dan produsen minyak goreng sawit untuk tetap memproduksi minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana minimal hingga menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2022.

Baca juga: Awal November, Harga Minyak Goreng Terus Naik

“Kami meminta baik asosiasi maupun produsen minyak goreng sawit untuk tetap memproduksi minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana untuk menjaga pasokan di dalam negeri dengan harga terjangkau minimal hingga menjelang Natal dan Tahun Baru 2022,” ucapnya.

“Kami juga terus memantau pendistribusiannya dengan menggandeng asosiasi ritel modern agar minyak goreng kemasan sederhana mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat,” tegas Oke.

(Sumber:Kompas.com/Muhammad Choirul Anwar | Editor: Muhammad Choirul Anwar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com