KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga berinisial WPS asal Desa Selomarto, Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, bunuh diri pada Sabtu (12/10/2021) siang.
Ia bunuh diri akibat diteror penagih setelah korban meminjam uang Rp 51 juta dari 25 aplikasi pinjaman online.
Salah satu pinjol ilegal yang meneror WPS adalah Fulus Mujur. Para pegawai hingga pemiliknya diringkus Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri di 5 wilayah di sekitar Jakarta.
Polisi mengamankan 7 orang termasuk JS, pemilik pinjol yang diduga warga China. Aparat juga meringkus Ketua KSP Solusi Andalan Bersama, yakni MDS dan rekannya, SR.
Salah seorang karyawan pinjl AY (29) menjelaskan cara teror pinjol terhadap debiturnya hingga salah seorang di antaranya bunuh diri.
Dengan digaji Rp 5 juta per bulan, AY hanya bertugas meneruskan SMS teror kepada peminjam uang. Ia pun bekerja dari rumah.
Namun AY mengaku tidak diberi akses untuk melihat isi pesan itu. Ia hanya ditugasi untuk meneruskan SMS tersebut ke peminjam.
Namun demikian, AY mengaku lama kelamaan sudah menyadari bahwa ia bekerja di pinjol ilegal. Namun karena butuh uang, ia tetap bekerja di perusahaan tersebut.
"Kan masih butuh uang, belum dapat kerjaan. Saya sekolah gak sampe lulus. SMP keluar," kata AY di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (21/10/2021).
Tugas serupa dilakukan HH, pegawai pinjol ilegal lainnya. Ia mengaku baru 9 bulan bekerja di pinjol ilegal dan bertugas meneruskan SMS teror ke peminjam. Pesan tersebut dikirimkan dari server perusahaan.
HH mengaku awalnya tidak tahu perusahaannya adalah pinjol ilegal. Namun setelah melihat isi SMS yang diteruskannya ke orang lain, ia baru menyadari bahwa itu adalah pinjol ilegal.
Gaji yang diterima HH terbilang besar, yakni Rp 15 juta dengan kerja hanya meneruskan SMS teror ke peminjam hingga salah satunya bunuh diri.
HH mengungkapkan cara kerja pinjol ilegal tersebut. Menurutnya pihak perusahaan telah menyediakan peralatan yang akan digunakan untuk melakukan penagihan kepada peminjam.
"Jadi awal mula kita siapkan laptop, WIFI, dan alat modem pool. Alat modem pool alat yang digunakan untuk kartu SIM card yang kita dapat dari atasan kita, dan kartu SIM card sudah teregistrasi dan sudah diaktivasi," jelasnya. Selanjutnya peralatan itu dikoneksikan kepada alat modem pool tersebut. Nantinya, modem pool itu akan diisi paket data oleh pihak perusahaan.
"Jadi pertama kita nyalain HP, koneksi ke semua mesin. Kedua kita akan memakai SIM card. Kartu SIM card kita colokin ke mesin. Mesin ini akan kita isi paket. Setelah isi paket sms, maka otomatis kita akan hidupkan di software yang ada di PC. Setelah itu SMS otomatis akan terkirim ke penerimanya," ungkap dia.
Baca juga: Bareskrim Sita Rp 20 Miliar dari Pinjol Ilegal Peneror Ibu hingga Gantung Diri
HH menerangkan karyawan akan mendapatkan pelatihan sebelum bekerja di perusahaan pinjol ilegal tersebut. (Sumber Kompas.com/ Editor: Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.