Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Penyebab Turunnya Kasus Covid-19 di Indonesia

Kompas.com - 24/10/2021, 07:57 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Epidemiolog menganalisis faktor penyebab di balik turunnya kasus positif Covid-19 di Indonesia semenjak puncak lonjakan kasus yang terjadi pada gelombang kedua penularan virus corona bulan Juli-Agustus lalu.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membeberkan data penurunan kasus positif telah berlangsung selama 13 pekan berturut-turut.

"Kasus positif telah mengalami penurunan selama 13 minggu berturut-turut sejak lonjakan kedua. Lalu kasus positif mingguan per 17 Oktober 2021 sejumlah 6.826 kasus," kata Wiku, seperti diberitakn Kompas.com, Jumat (22/10/2021).

Jumlah kasus positif saat ini menurun drastis dibandingkan jumlah kasus saat lonjakan kedua yaitu 350.273 kasus.

"Sementara itu, positivity rate juga turun drastis mencapai 0,56 persen setelah sempat mencapai 26,76 persen pada puncak kedua," ujar Wiku.

Menurut epidemiolog Dicky Budiman, penurunan kasus Covid-19 tersebut disebabkan beberapa faktor.

Apa saja rahasia di balik keberhasilan positivity rate itu?

Baca juga: Khawatir Pemalsuan, Epidemiolog Minta Tes PCR Penumpang Pesawat Diawasi Ketat

Faktor penyebab turunnya kasus Covid-19 di Indonesia

Epidemiolog dari Griffith University Australia tersebut mengatakan, peningkatan dan penurunan kasus Covid-19 selalu bersifat multi-faktor atau tidak ada faktor tunggal.

"Kecuali ketika kenaikan atau penurunan itu drastis, ekstrem. Berarti ada faktor yang dominan, seperti misalnya kenaikan ketika (varian) Delta hadir di banyak negara," kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/10/2021).

Menurut Dicky, penurunan kasus positif Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini belum tergolong drastis, tetapi memang ada faktor dominan yang mendorong terjadinya penurunan.

1. Sebagian sudah terpapar Covid-19

Faktor pertama yang mendorong terjadinya penurunan adalah data dari International Health Metrics yang menyatakan hampir 30 persen dari total penduduk Indonesia sudah terinfeksi sejak awal pandemi.

Sementara, pada puncak gelombang kedua yang terjadi pertengahan tahun ini, diperkirakan ada sekitar 10-15 persen penduduk yang memperoleh kekebalan setelah terinfeksi Covid-19.

"Kekebalan yang diraih dari para penyintas ini akan bertahan setidaknya 3 bulan, rata-rata 2-3 bulan," kata Dicky.

"Dan itu mereka menjadi barrier (benteng). Bukan berarti mereka berkontribusi pada herd immunity, karena ini (kekebalan) kan sementara," ujar dia.

2. Pengaruh vaksinasi

Faktor kedua, menurut Dicky, dampak dari cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com