Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Osteoporosis bagi Anak Muda, Menurut Pakar Unair

Kompas.com - 23/10/2021, 11:30 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Osteoporosis yang sering dikenal dengan pengeroposan tulang, kerap dianggap sebagai penyakit yang rawan menyerang lansia. Namun anak muda juga perlu waspada.

Pakar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Dwikora Novembri Utomo mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak usia muda.

Normalnya, terdapat keseimbangan antara proses pembentukan tulang dan proses pembongkaran tulang.

Namun, pada osteoporosis, proses pembongkaran tulang lebih dominan daripada proses pembentukan tulang sehingga kepadatan tulang menjadi berkurang.

Baca juga: Susu Kental Manis: Berbahaya Bagi Kesehatan atau Tidak?

Menurut pakar yang juga bergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) itu, osteoporosis umumnya memang menyerang orang lanjut usia, tetapi orang berusia muda juga dapat mengalami osteoporosis bila memiliki faktor risiko.

"Menabung tulang" pada usia muda

Dikutip dari laman Unair, Kamis (21/10/2021), Dwikora menegaskan osteoporosis dapat dihindari dengan mulai “menabung tulang” pada usia muda.

Hal ini dikarenakan pada usia muda terjadi puncak pembentukan tulang.

Dengan nutrisi dan gaya hidup sehat di usia muda, maka kita akan memiliki tulang yang lebih baik untuk mempersiapkan kondisi di hari tua.

“Osteoporosis bisa terjadi pada semua usia meskipun memang osteoporosis lebih sering terjadi pada usia tua di mana proses pembentukan tulang lebih lambat daripada proses pembongkaran tulang,” ungkapnya.

Baca juga: Sukses Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia, Ilmuwan Akan Lakukan Penelitian Lebih Lanjut

Faktor risiko osteoporosis pada anak muda

Menurut Dwikora, faktor risiko terbagi atas dua jenis. Yakni faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi alias diubah.

Faktor risiko osteoporosis yang tidak dapat dimodifikasi, antara lain:

  • Wanita, disebabkan pada lansia terjadi penurunan kadar hormon estrogen yang berperang dalam pembentukan tulang.
  • Riwayat keluarga dengan osteoporosis (genetik)
  • Ras tertentu (Asia dan Kaukasia)

Sedangkan faktor risiko osteoporosis yang dapat dimodifikasi, yakni:

  • Gaya hidup kurang sehat seperti kurang berolahraga
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol, kafein, dan soda yang berlebihan
  • Kekurangan kalsium dan vitamin D

Baca juga: 3 Makanan Ini Punya Kolesterol Tinggi Tapi Sehat Dikonsumsi, Apa Saja?

“Cukupi-Lakukan-Hindari”

Menurutnya, tindakan yang utama bagi seseorang dengan osteoporosis adalah mencegah osteoporosis agar tidak terjadi.

Dwikora menyebutnya dengan cara “Cukupi-Lakukan-Hindari”.

Rinciannya ialah mencukupi kebutuhan kalsium, vitamin D, protein dan mineral lain adalah hal yang utama.

Di samping itu, melakukan aktivitas fisik secara rutin, berjemur di bawah sinar matahari pagi, dan melakukan deteksi dini apabila memiliki faktor risiko.

Baca juga: Pakar Unair Sebut Osteoporosis Bisa Serang Usia Muda

Anak muda sebaiknya menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, minuman beralkohol, kafein berlebihan, serta diet ketat

Namun apabila sudah terjadi osteoporosis, maka segera kenali dan atasi penyebab dari osteoporosis yang diderita karena osteoporosis bisa disebabkan oleh banyak faktor dan penyakit.

"Obat-obatan untuk mengurangi pembongkaran tulang yang berlebihan seperti bifosfonat serta segera obati komplikasi osteoporosis yang terjadi, seperti patah tulang," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dian Ihsan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com