Dalam jangka panjang, kata Brusuelas, transformasi tenaga kerja seperti ini akan menjadi hal yang positif. Hal ini memungkinkan lebih banyak orang menemukan kepuasan dalam karier.
Di sisi lain, ada kemungkinan para pekerja mendapatkan upah layak dan berkontribusi pada ekonomi yang lebih luas, dan tentu saja mengurangi kesenjangan yang mengkhawatirkan antara kelompok kaya dan miskin.
Sebelumnya, lebih dari 40 persen karyawan di AS berhenti kerja dan mencari pekerjaan jika diminta oleh perusahaan untuk kembali bekerja di kantor secara penuh.
Oleh sebab itu, perusahaan seperti Goldman Sachs baru saja mengumumkan kenaikan gaji sebesar 30 persen untuk merekrut pekerja baru seiring dengan keputusan untuk kembali bekerja penuh di kantor.
(Penulis: Fika Nurul Ulya | Editor: Yoga Sukmana)
Sumber: KOMPAS.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.