KOMPAS.com - Demam berdarah merupakan penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit demam berdarah banyak dijumpai di wilayah subtropis dan tropis, salah satunya Indonesia.
Demam berdarah disebabkan salah satu dari empat jenis virus dengue. Virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Oleh karena itu, penyakit ini juga disebut sebagai demam berdarah dengue (DBD).
Karena penyebab terkenanya yang cukup rentan, penyakit ini perlu diwaspadai. Terlebih demam berdarah bisa berdampak serius mulai dari pendarahan hingga kematian.
Baca juga: Demam Berdarah: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya
Penyakit demam berdarah banyak terjadi di musim hujan. Hal itu karena pada musim hujan banyak dijumpai genangan-genangan air yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
Namun bukan berarti demam berdarah tidak bisa menyerang di waktu selain musim hujan. Penyakit ini bisa menyerang kita kapan saja, sehingga penting untuk meningkatkan kewaspadaan.
Dilansir dari berita Kompas.com (25/9/2021), demam berdarah memiliki sejumlah gejala bagi penderitanya.
Namun pada beberapa kasus, gejala demam berdarah yang muncul cenderung ringan dan mirip gejala mirip flu atau infeksi lain. Karena itu, terkadang banyak orang yang terkecoh.
Berikut ini adalah gejala demam berdarah yang umumnya dialami seseorang:
Jika merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter apalagi jika di daerah sekitar tempat Anda tinggal ditemukan kasus demam berdarah.
Baca juga: Gejala Demam Berdarah: Demam Tinggi, Bintik Merah, dan Nyeri Ulu Hati
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum Anda terkena demam berdarah, jauh lebih baik untuk mencegahnya. Demam berdarah bisa dicegah dengan memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar.
Cara paling mudah untuk mencegahnya ialah rajin menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi atau lainnya. Seperti diketahui, nyamuk membutuhkan tempat yang tergenang air untuk berkembang biak.
Selanjutnya menutup tempat-tempat yang bisa digenangi oleh air. Saat ini banyak wadah atau tempat yang bisa menampung air, disadari atau tidak.
Di antaranya seperti wadah-wadah atau kontainer seperti cekungan di pohon, berbagai jenis daun, misalnya daun pisang, semak-semak belukar, talang rumah, ember, atau gelas yang tidak terpakai di tumpukan sampah.
Tempat-tempat ini bisa berpotensi terisi air saat hujan curah ringan turun, alhasil akan menggenang dan nyamuk suka bersarang serta bertelur di sana.
Baca juga: Mulai Musim Hujan, Ini 4 Cara Mencegah DBD di Lingkungan Rumah
Namun apabila telanjur terinfeksi demam berdarah, segera periksakan diri ke dokter. Itu bisa diketahui jika sudah merasakan gejala-gejala demam berdarah seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.