Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Siswi SMP Dinikahkan Orangtuanya, Guru dan Temannya Demo Tolak Pernikahan Dini

Kompas.com - 10/10/2021, 22:29 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu kasus pernikahan anak di bawah umur membuat warga Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku geger.

Pasalnya, siswi berinisial NK (15) dinikahkan dengan seorang tokoh agama asal Tangerang, Banten, padahal siswi tersebut masih bersekolah di salah satu SMP di Namrole, Buru Selatan.

Pernikahan ini terjadi sekitar dua minggu lalu, namun pernikahan tersebut ternyata menuai kontroversi masyarakat, karena orangtua siswi tersebut adalah salah satu tokoh agama di Kabupaten Buru Selatan.

Para guru dan siswa SMP yang mendengar hal itu menggelar demonstrasi di Kantor Wilayah Kementerian Agama Buru Selatan dan DPRD Buru Selatan, mereka berunjuk rasa menolak pernikahan yang berimbas kepada para siswa lainnya, Senin (4/10/2021).

Kepala SMP tempat NK bersekolah, Noho Lesilawang mengakui, siswa yang menikah itu merupakan siswanya.

“Saat menikah beberapa waktu lalu usianya baru 15 tahun sembilan hari,” kata Noho kepada Kompas.com via telepon seluler, Sabtu (9/10/2021).

Sebagai kepala sekolah, Noho menyayangkan keputusan orangtua NK yang menikahkan anaknya di usia belia.

Baca juga: Kasus Pernikahan Siswi SMP, Aktivis Perempuan Minta Semua Pihak yang Terlibat Diproses Hukum

Pernikahan NK dengan tokoh agama asal Tangerang itu berlangsung di Desa Labuang.

“Dia (NK) kawin di rumahnya di Labuang, orangtuanya sendiri yang menikahkan, yang membaca khutbah nikah itu KUA dari Kecamatan Leksula bukan dari Namrole,” ujarnya.

Menurut Noho, beberapa hari sebelum pernikahan, orangtua NK, AIK sempat menemuinya di rumah. Saat itu, AIK beralasan ingin memindahkan putrinya ke pesantren terdekat.

“Jadi sebelum hal itu (pernikahan) terjadi itu, lima hari sebelumnya orangtuanya ke rumah saya lalu dia mengaku ingin memindahkan anaknya ke pesantren," kata dia.

Beberapa hari setelah pernikahan, guru dan siswa langsung menggelar aksi demo di DPRD dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Buru Selatan.

Menurut Noho, para siswa dan guru memilih berunjuk rasa karena merasa keputusan orangtua NK dan KUA telah mempengaruhi murid lainnya.

“Kasus ini menjadi perhatian semua siswa di sekolah, mereka sangat merasa kehilangan begitu pun para guru, jadi saat dia dikawinkan oleh orangtuanya secara paksa itu sangat berpengaruh sekali kepada para siswa jadi inisiatif dari ketua Osis dan siswa serta para guru kita langsung turun demo,” ungkapnya.

Siswi NK ternyata anak yang berprestasi

NK, siswi SMP Negeri 1 Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku yang dinikahkan oleh orangtuanya ternyata merupakan siswi berprestasi di sekolahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com