6 Tanda Paru-paru Tidak Sehat, dari Sesak hingga Batuk Berdarah

Karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan kesehatan paru-paru. Ketika paru-paru dalam kondisi yang tidak sehat, dampaknya bisa berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian.

Salah satu cara untuk menjaga kondisi paru-paru adalah dengan mengetahui tanda-tanda paru-paru tidak sehat sejak dini. Dikutip dari Lung Foundation, setidaknya ada 6 tanda paru-paru tidak sehat yang perlu Anda ketahui.

1. Sesak napas

Tanda paru-paru tidak sehat yang pertama adalah sesak napas. Sesak napas memang merupakan gejala umum dari penyakit paru-paru.

Namun itu bukan berarti penderita sesak napas mengalami penyakit paru-paru. Beberapa penyebab lain dari sesak napas di antaranya:

• Faktor penuaan
• Kelebihan berat badan
• Kondisi tidak fit

Sebagian orang merasa sesak napas ketika sedang berlari, berolahraga, atau aktivitas lainnya yang membutuhkan banyak oksigen dan energi. Mengalami sesak napas ketika kondisi-kondisi tersebut merupakan hal yang normal terjadi.

Namun apabila Anda mengalami sesak napas saat tubuh tidak melakukan aktivitas fisik yang berat, bisa jadi itu merupakan tanda-tanda paru-paru tidak sehat. Saat itu terjadi, disarankan segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan cepat yang tepat.

2. Mengi

Selain sesak napas, tanda-tanda paru-paru tidak sehat berikutnya adalah mengi. Mengi adalah suara siulan bernada tinggi yang muncul ketika Anda bernapas, biasanya terdengar saat mengembuskan napas.

Mengi disebabkan oleh saluran udara yang terbatas lantaran penyempitan atau penyumbatan pada saluran udara yang menuju ke paru-paru.

Ketika seseorang sering mengalami mengi ketika megembuskan napas, ada baiknya untuk waspada. Sebab, bisa jadi itu merupakan tanda awal penyakit paru-paru, seperti:
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Asma Kanker paru-paru

Meski begitu, mengi juga bisa disebabkan oleh faktor lain di antaranya infeksi saluran pernapasan karena virus atau bakteri.

3. Infeksi dada

Infeksi dada adalah infeksi paru-paru. Jika infeksi di kantung udara yang lebih kecil dari paru-paru (alveoli) disebut pneumonia. Jika infeksi di saluran udara yang lebih besar (bronkus) disebut bronkitis.

Kondisi ini terjadi karena saluran udara bengkak dan membuat lebih banyak lendir atau nanah saluran udara tersumbat dan menyebabkan orang sulit bernapas.

Ada dua penyebab infeksi dada yakni bakteri dan virus. Infeksi dada yang disebabkan oleh bakteri adalah pneumonia. Sedangkan yang disebabkan oleh virus adalah bronkitis sering disebabkan oleh virus. Kadang-kadang, infeksi dada juga dapat disebabkan oleh jamur.

4. Produksi lendir

Tanda-tanda paru-paru tidak sehat berikutnya adalah produksi lendir yang berlebih. Lendir atau dikenal juga dengan sebutan dahak ini diproduksi oleh saluran udara sebagai pertahanan terhadap infeksi.

Produksi lendir dapat disebabkan oleh kondisi pernapasan kronis, seperti PPOK dan bronkiektasis.

Munculnya lendir sesekali normal, tetapi penumpukan lendir yang berlebih dan berlangsung selama sebulan atau lebih dapat menjadi tanda paru-paru tidak sehat.

5. Nyeri dada kronis

Jangan anggap remeh jika Anda kerap mengalami nyeri dada. Sebab bisa jadi itu merupakan tanda-tanda paru-paru tidak sehat, terlebih jika yang dialami adalah nyeri dada kronis.

Nyeri dada kronis merupakan kondisi di mana rasa sakit parah di dada muncul saat Anda menarik napas atau batuk.

Tak hanya itu, nyeri dada kronis bisa menjadi tanda serangan jantung atau kondisi jantung, di lain sisi juga umum sebagai tanda penyakit paru-paru. Nyeri dada harus selalu ditanggapi dengan serius, terutama jika berlangsung selama satu bulan atau lebih.

6. Batuk berdarah

Tanda-tanda paru-paru tidak sehat yang terakhir adalah batuk berdarah. Darah yang berasal dari paru-paru atau saluran pernapasan akan sering tampak berbuih. Itu karena sudah bercampur dengan udara dan lendir di paru-paru.

Terlepas dari dari mana darah itu berasal, batuk berdarah jelas menandakan Anda memiliki masalah kesehatan dan harus segera memeriksakan diri ke dokter.

(Sumber:Kompas.com/Shintaloka Pradita Sicca | Editor: Shintaloka Pradita Sicca)