Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keutamaan Malam Lailatul Qadar serta Amalan pada Malam Seribu Bulan

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan menjadi istimewa bagi Muslim di seluruh dunia, karena pada bulan inilah terdapat dua peristiwa penting yakni Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar.

Oleh sebab itu, selain menjalankan ibadah wajib, Umat Islam pun dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan pada malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar saat bulan Ramadhan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Surakarta, Dr Syamsul Bakri mengatakan, Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap, yang diperingati pada malam 17 Ramadhan.

Pada tanggal tersebut, terjadi peristiwa turunnya ayat pertama Al Quran, yakni surat Al-Alaq ayat 1-5, yang terjadi pada 17 Ramadhan melalui perantara malaikat Jibril.

Sementara itu, malam Lailatul Qadar disebut memiliki kebaikan setara dengan seribu bulan, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Qadr ayat 1-5.

Meskipun malam Lailatul Qadar ini tidak diketahui waktu datangnya, namun menurut beberapa ulama, umat Islam diminta untuk mencarinya pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah: "Carilah malam Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan." (HR. Imam Bukhari).

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Senin (11/5/2020), berikut ini lima amalan yang bisa dilakukan pada malam Lailatul Qadar:

1. Shalat malam

Shalat malam adalah shalat sunnah yang dilakukan antara waktu Isya dan Subuh, di antaranya adalah shalat tarawih, shalat witir, dan shalat tahajud.

Rasulullah bahkan menyebut shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat lima waktu (maktubah), seperti dalam sabdanya:

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baiknya shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam." (HR Muslim).

2. Iktikaf

Umat Muslim dapat melakukan Iktikaf untuk menyambut kedatangan malam Lailatul Qadar. Iktikaf adalah berdiam diri di masjid dengan tujuan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Akan tetapi, Iktikaf bukanlah amalan yang diwajibkan, tetapi sunnah atau boleh tidak dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

"Sungguh saya beritikaf pada sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beritikaf pada sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beritikaf, hendaklah dia beritikaf (untuk mencari malam tersebut)." (HR Muslim: 1167).

3. Zikir

Amalan berikutnya yang dapat dilakukan umat Muslim pada bulan Ramadhan adalah memperbanyak zikir.

Perintah zikir ini terdapat dalam beberapa surat, di antaranya adalah Surat Al Araf ayat 205 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya."

Zikir adalah amalan ibadah yang paling mudah dilakukan, kapan pun dan di mana pun. Begitu pentingnya zikir, dalam sebuah hadis bahkan disebutkan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya seperti hidup bersama orang yang mati.

"Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (HR. al-Bukhari).

4. Tadarus Al Quran

Dalam mengisi kemuliaan yang ada pada bulan Ramadhan, Muslim sangat dianjurkan untuk membaca atau tadarus Al Quran.

Hadis tentang keutamaan membaca Al Quran yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas'ud sebagai berikut:

Abdullah ibn Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf," (HR. At-Tirmidzi).

5. Berdoa

Amalan berikutnya yang dapat dan dilakukan adalah memperbanyak doa kepada Allah SWT. Rasulullah SAW juga menyarankan Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa pada malam-malam itu.

Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf, mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku)." (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).

Keutamaan malam Lailatul Qadar

Berikut ini keutamaan malam Lailatul Qadar:

1. Lebih baik dari seribu bulan

Malam Lailatul Qadar disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, seperti dalam firman Allah SWT:

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS Al Qadr ayat 3).

Tafsir Al Tabari menyebutkan pendapat Mujahid, yakni yang dimaksud lebih baik dari seribu bulan adalah amal, puasa, dan shalat malam yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar lebih baik dari amalan yang dilakukan selama seribu bulan.

2. Malam pengampunan dosa

Selain itu, malam Lailatul Qadar juga menyimpan keutamaan lain yakni dosa seorang Muslim akan diampuni. Tentu saja itu berlaku bagi setiap Muslim yang menghidupkan malam Lailatul Qadar.

Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW mengatakan:

"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari).

3. Malam penuh berkah

Malam Lailatul Qadar juga merupakan malam yang menyimpan beribu berkah, seperti yang tertulis dalam surat Al Dukhan ayat 3 sebagai berikut:

"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi." (QS Al Dukhan ayat 3).

4. Malam pencatatan takdir tahunan

Malam Lailatul Qadar disebut sebagai malam pencatatan takdir, sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Al Dukhan ayat 4:

"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS Al Dukhan ayat 4).

Adapun maksud dari ayat tersebut adalah segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, untung baik, untung buruk, dan sebagainya.

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa pada malam Lailatul Qadar akan dituliskan lauhul mahfuz.

Lauhul mahfuz merupakan penulisan takdir dalam setahun, mulai dari mencatat ajal, rezeki, serta segala sesuatu hingga akhir dalam satu tahun bagi umat manusia.

(Penulis: Dandy Bayu Bramasta | Editor: Sari Hardiyanto)

Sumber: KOMPAS.com

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/04/23/053000781/keutamaan-malam-lailatul-qadar-serta-amalan-pada-malam-seribu-bulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke