Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suara-suara Penolakan Tuntutan Bubarkan MUI

MUI sendiri sudah membuat pernyataan resmi terkait ditangkapnya Ahmad Zain An-Najah.

MUI menyatakan bahwa dugaan keterlibatan Zain An-Najah dengan tindak pidana terorisme bersifat pribadi dan tidak ada kaitannya dengan lembaga MUI.

MUI juga telah menonaktifkan Zain An-Najah sebagai pengurus hingga ada kejelasan berupa keputusan hukum yang berkekuatan tetap.

Kendati begitu, ditangkapnya Ahmad Zain An-Najah ini membuat tuntutan untuk membubarkan MUI bergulir dari sekelompok orang.

Sejumlah pihak pun merespons dengan menolak tuntutan tersebut. Tak kurang dari Wakil Menteri Agama hingga Staf Khusus Presiden Joko Widodo menyebut keberadaan MUI masih dibutuhkan dan tidak bisa dibubarkan begitu saja.

Berikut ini adalah rangkuman pihak-pihak yang menyuarakan penolakan tuntutan dibubarkannya MUI:

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi menilai adanya tuntutan bubarkan MUI dari sekelompok orang merupakan sesuatu yang berlebihan.

Ia mengatakan, tuduhan bahwa MUI terpapar terorisme sangat tidak berdasar. Pasalnya, kata dia, MUI telah menetapkan fatwa Nomor 3 Tahun 2004 tentang terorisme.

Fatwa tersebut menyatakan bahwa terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban yang menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan negara dan hukumnya adalah haram.

“Adanya tuntutan sekelompok orang yang ingin membubarkan MUI, saya kira hal itu terlalu berlebihan. Ibarat rumah ada tikusnya, masak rumahnya mau dibakar," ujar Zainut, dikutip dari siaran pers, Jumat (19/11/2021).

Zainut menambahkan, apa yang terjadi pada Zain An-Najah adalah hal yang bersifat pribadi dan tidak ada sangkut pautnya dengan MUI sebagai lembaga.

"Saya yakin apa yang dilakukan oleh saudara AZA tidak ada kaitannya dengan MUI dan itu menjadi tanggung jawab pribadi," kata dia.

2. Staf Khusus Presiden, Aminuddin Ma’ruf

Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Aminuddin Ma’ruf mengatakan keberadaan MUI masih dibutuhkan umat islam dan pemerintah.

MUI, kata dia, merupakan lembaga yang sangat penting dalam menjaga akidah, moral, dan akhlak umat.

“Keberadaan MUI saat ini dan masa akan datang sangat dibutuhkan umat Islam dan pemerintah. MUI tidak hanya menjadi benteng keberagamaan, tapi juga benteng dalam menjaga NKRI," kata Aminuddin melalui keterangan tertulis, Jumat (19/11/2021).

Lebih lanjut mantan Ketua Umum PMII ini menambahkan, penangkapan anggota MUI oleh Densus 88 Antiteror Polri bukan bagian dari aktivitas organisasi, tetapi aktivitas personal. Oleh karena itu, hal itu menjadi tanggung jawab pribadi.

"Jangan kesalahan personal dibebankan kepada organisasi yang di dalamnya terdapat ribuan ulama moderat dari pusat hingga kabupaten/kota," ucap Aminuddin.

Juru Bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi menilai ditangkapnya Zain An-Najah adalah hal yang bersifat pribadi dan tidak ada kaitannya dengan lembaga MUI.

Karena itu menurut Masduki, tuntutan pembubaran MUI lantaran ditangkapnya salah satu pengurus tidak tepat. Hal itu disampaikan Masduki saat mendampingi Ma’ruf Amin dalam kunjungan kerja ke Sulawesi Utara, sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (19/11/2021).

"Tentu saja tidak bisa dikatakan bahwa kemudian MUI dibubarkan karena ada satu oknum yang terlibat seperti itu. Itu tidak ada kaitannya langsung dengan MUI," kata Masduki di Pesawat Khusus Kepresidenan Boeing 737- 400 TNI Angkatan Udara.

Masduki, yang juga Ketua MUI Bidang Komunikasi dan Informasi mengatakan keterlibatan pengurus MUI terduga teroris tersebut sifatnya pribadi dan tidak berkaitan dengan organisasi MUI.

Keterlibatan oknum pengurus dalam tindak pidana terorisme tersebut, katanya, tidak membuat MUI harus dibubarkan melainkan terduga teroris itu harus diproses hukum dan diselidiki jaringan lain yang terlibat.

"Itu pribadi dia. Misalnya ada oknum yang sama di lembaga lain, apakah lantas lembaganya dibubarkan? Toh itu oknum yang melakukan pelanggaran, lebih terkait dengan (masalah) pribadinya. Tinggal mungkin diselidiki jaringan-jaringannya sampai tuntas," tegasnya.

4. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyebut MUI adalah lembaga yang penting bagi bangsa dan negara. Karena itu, menurut Zulkifli, semua pihak harus bersama-sama menjaga MUI.

"MUI ini penting sekali untuk bangsa dan negara. Kontribusinya banyak untuk menjaga umat dan nilai-nilai luhur agama bagi kehidupan kita bermasyarakat. Jika ada yang bermasalah di dalamnya, justru logikanya MUI harus kita jaga bersama.” Kata Zulkifli, dalam keterangan pers, Jumat (19/11/2021).

Zulkifli berpendapat, anggapan bahwa MUI harus dibubarkan karena penangkapan tersebut sangat berlebihan. Ia mengatakan, bukan lembaga MUI yang salah. Namun, tindak pidana terorisme yang harus dilawan.

"Kalau itu (terorisme) jelas kita lawan. Jangan sampai masyarakat dirugikan dan stabilitas keamanan negara kita terganggu. Definisi dan batasannya saja yang harus diperjelas, masyarakat perlu tahu, perlu diedukasi," tuturnya.

(Sumber:Kompas.com/Tsarina Maharani, Rakhmat Nur Hakim, Deti Mega Purnamasari, Fitria Chusna Farisa | Editor: Kristian Erdianto, Rakhmat Nur Hakim, Icha Rastika)

https://www.kompas.com/wiken/read/2021/11/20/133000681/suara-suara-penolakan-tuntutan-bubarkan-mui

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke