Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Kompas.com - 07/05/2024, 07:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.comSadiq Khan sukses mencatatkan sejarah pada Sabtu (4/5/2024) ketika pria itu ditetapkan sebagai Wali Kota London, Inggris dengan masa jabatan ketiga.

Sadiq sebelumnya berhasil menjadi wali kota pertama yang terpilih memimpin Kota London selama tiga periode sejak 2016 dan memenangkan pemilu kembali pada 2021.

Diberitakan The Indian Express, kemenangannya pada 2016 membuat pemimpin Partai Buruh ini mencatat sejarah sebagai wali kota Muslim pertama yang memimpin London.

Saat itu, dia juga meraih kemenangan terbesar dalam sejarah politik Inggris denga total 57 persen suara.

Sementara kemenangannya pada 2024 membuat pria berusia 53 tahun itu menjadi wali kota London yang paling lama menjabat.

Berikut profil Sadiq Khan.

Baca juga: Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga


 

Profil Saqid Khan

Sadiq Aman Khan lahir pada 8 Oktober 1970 di Distrik Tooting, London Selatan, Inggris. Keluarganya merupakan imigran asal Pakistan yang pergi ke London sejak 1940-an.

Anak kelima dari delapan bersaudara ini memiliki seorang ayah yang bekerja sebagai sopir bus dan ibu seorang penjahit.

Semasa kecil, Sadiq tinggal di apartemen perumahan umum dengan tiga kamar tidur bersama tujuh saudaranya.

Tak jarang keluarganya menjadi sasaran pelecehan rasial di London. Meski begitu, Sadiq berhasil menamatkan sekolahnya dengan baik.

Dia kemudian belajar hukum di University of North London dan sempat bekerja sebagai pengacara hak asasi manusia pada 1994. 

Karier politik Sadiq Khan sudah dimulai sejak usia 15 tahun, ketika ia bergabung dengan Partai Buruh.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Baru pada 2005, dia memenangkan pemilihan pertamanya sebagai anggota parlemen untuk daerah pemilihan Tooting. 

Usai menjabat selama 11 tahun, karier politiknya terus naik dan sempat menjadi Wakil Menteri Luar Negeri Parlemen untuk Komunitas dan Pemerintahan Daerah pada 2008.

Selanjutnya, dia ditunjuk menjadi Menteri Transportasi sekaligus mencatatkan namanya sebagai Muslim pertama yang menempati jabatan itu.

Sadiq Khan terpilih sebagai Wali Kota London pada 2016 mengalahkan kandidat dari Partai Konservatif, Zac Goldsmith. 

Sebagai pemimpin ibu kota Inggris, dia banyak membuat program terkait transportasi.

Dalam pemilihan wali kota London 2021, dia memenangkan 55,2 persen suara dan 43,8 persen suara pada pemilihan 2024.

Baca juga: 7 Kota Paling Macet di Dunia, London Nomor Satu

Kunci kemenangan Sadiq Khan

Sebelum kembali menjabat, Sadiq Khan kerap berkampanye dan janji mengubah London menjadi kota yang lebih aman, adil, dan hijau.

Dikutip dari BBC, janji tersebut membuatnya berhasil membujuk para pemilih dari Partai Hijau dan Partai Demokrat Liberal untuk memberikan dukungan kepadanya.

Sadiq melalui pemerintahannya juga meluncurkan program-program bermanfaat, seperti mendanai makan siang sekolah gratis untuk sebagian besar siswa sekolah dasar.

Dia juga aktif berusaha menurunkan tingkat polusi di London. Strateginya adalah menetapkan Zona Emisi Ultra Rendah (Ulez) yang mencakup seluruh wilayah London bagi pengendara bermotor.

Program-program yang dia jalankan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, kualitas udara, dan perubahan iklim, juga menjadi kunci kemenangan Sadiq Khan untuk ketiga kalinya.

Baca juga: Pria Inggris Beratnya 300 Kg, Meninggal Obesitas dan Kerusakan Organ

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com