Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Times Higher Education 2024

Kompas.com - 06/05/2024, 14:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lembaga Times Higher Education (THE) merilis peringkat universitas terbaik di Asia dalam Asia University Rankings 2024. Termasuk di dalamnya sejumlah perguruan tinggi dari Indonesia.

Asia University Rankings 2024 mengurutkan universitas-universitas di Asia menggunakan 18 indikator kinerja THE World University Rankings. Indikator tersebut dikalibrasi ulang untuk menggambarkan atribut institusi di Asia.

Setidaknya ada lima indikator kampus yang digunakan dalam metode pemeringkatan Asia University Rankings 2024, seperti pengajaran, lingkungan penelitian, kualitas penelitian, outlook internasional, dan industri.

Dari 5 indikator tersebut, sejumlah perguruan tinggi di Indonesia masuk ke dalam pemeringkatan. Selain Indonesia, pemeringkatan Universitas di Asia 2024 ini juga terhadap institusi di 31 wilayah Asia.

Berikut 20 universitas terbaik di Indonesia menurut THE 2024:

Baca juga: Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Universitas terbaik di Indonesia versi THE

Dilansir dari laman THE, berikut daftar 20 universitas terbaik di Indonesia:

1. Universitas Indonesia (UI)

  • Peringkat di Asia: 201-250
  • Total poin indikator: 38,6-41,5

2. Universitas Gadjah Mada (UGM)

  • Peringkat di Asia: 351-400
  • Total poin indikator: 31,6-33,4

3. Institut Teknologi Bandung (ITB)

  • Peringkat di Asia: 401-500
  • Total poin indikator: 28,1-31,4

5. BINUS University

  • Peringkat di Asia: 401-500
  • Total poin indikator: 28,1-31,4

6. Universitas Sebelas Maret (UNS)

  • Peringkat di Asia: 401-500
  • Total poin indikator: 28,1-31,4

6. Universitas Diponegoro (Undip)

  • Peringkat di Asia: 501-600
  • Total poin indikator: 24,1-28,0

7. IPB University

  • Peringkat di Asia: 501-600
  • Total poin indikator: 24,1-28,0

8. Universitas Airlangga (Unair)

  • Peringkat di Asia: 501-600
  • Total poin indikator: 24,1-28,0

9. Universitas Syiah Kuala

  • Peringkat di Asia: 501-600
  • Total poin indikator: 24,1-28,0

10. Universitas Hasanuddin (Unhas)

  • Peringkat di Asia: 601+
  • Total poin indikator: 14,7-24,0

11. Universitas Islam Indonesia (UII)

  • Peringkat di Asia: 601+
  • Total poin indikator: 14,7-24,0

12. Universitas Jember (UNEJ)

  • Peringkat di Asia: 601+
  • Total poin indikator: 14,7-24,0

13. Universitas Negeri Malang (UM)

  • Peringkat di Asia: 601+
  • Total poin indikator: 14,7-24,0

14. Telkom University

  • Peringkat di Asia: 601+
  • Total poin indikator: 14,7-24,0

15. Universitas Andalas

  • Peringkat di Asia: 601+
  • Total poin indikator: 14,7-24,0

16. Universitas Negeri Surabaya

  • Peringkat di Asia: 601+
  • Total poin indikator: 14,7-24,0

17. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

  • Peringkat di Asia: 601+
  • Total poin indikator: 14,7-24,0

18. Universitas Padjadjaran (Unpad)

  • Peringkat di Asia: 601+
  • Total poin indikator: 14,7-24,0

19. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

  • Peringkat di Asia: 601+
  • Total poin indikator: 14,7-24,0

20. Universitas Sriwijaya

  • Peringkat di Asia: 601+
  • Total poin indikator: 14,7-24,0+.

Baca juga: Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Metode pengumpulan data

Pemeringkatan THE Asia University Rankings 2024 didasarkan pada 5 indikator penilaian yang terdiri dari beberapa variabel.

Berikut indikator dan bobot dalam metodologi pengumpulan data THE Asia University Rankings 2024:

1. Pengajaran (Lingkungan Belajar): 24,5 persen

  • Reputasi pengajaran: 10 persen
  • Rasio staf dan mahasiswa: 4,5 persen
  • Rasio doktor dan sarjana: 2 persen
  • Rasio gelar doktor pada staf akademik: 5,5 persen
  • Pendapatan institusi: 2,5 persen

2. Lingkungan Penelitian: 28 persen

  • Reputasi penelitian: 15 persen
  • Pendapatan penelitian: 6,5 persen
  • Produktivitas penelitian: 6,5 persen

3. Kualitas Penelitian: 30 persen

  • Dampak kutipan: 7,5 persen
  • Kekuatan riset: 7,5 persen
  • Keunggulan penelitian: 7,5 persen
  • Pengaruh penelitian: 7,5 persen

4. Outlook Internasional: 7,5 persen

  • Proporsi pelajar internasional: 2,5 persen
  • Proporsi staf internasional: 2,5 persen
  • Kolaborasi internasional: 2,5 persen

5. Industri: 10 persen

  • Pendapatan industri: 5 persen
  • Paten: 5 persen.

Data yang digunakan akan disediakan oleh masing-masing institusi.

Masing-masing institusi juga akan menandatangani data kelembagaan mereka untuk digunakan dalam pemeringkatan.

Apabila data tertentu tidak tersedia, THE akan menggunakan perkiraan yang dihitung dari titik data keseluruhan dan titik data tingkat subjek mana pun yang tersedia.

Jika skor metrik tidak dapat dihitung karena titik datanya hilang, skor tersebut diperhitungkan menggunakan perkiraan konservatif.

Selanjutnya, THE akan mencocokan nilai-nilai yang mewakili data untuk mendapatkan hasil akhir.

THE menggunakan pendekatan standarisasi untuk tiap indikator kemudian menggabungkan indikator-indikator tersebut dalam proporsi yang sudah ditentukan di atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com