Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Parfum di Leher Bisa Tahan Lama, tapi Waspadai Efek Sampingnya

Kompas.com - 05/01/2024, 09:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menyemprotkan parfum di area tubuh tertentu mampu mempertahankan semerbak wanginya hingga tahan lama. Misalnya, menyemprotkannya di tengkuk dan leher.

Bukan rahasia umum jika pakai parfum di leher bisa mempertahankan aromanya menempel lebih lama.

Hal ini karena leher dan tengkuk merupakan area tubuh yang jarang terekspos udara dan Matahari.

Namun, belakangan beredar narasi di media sosial terkait efek samping memakai parfum di leher yang disebut bisa memicu bercak pada kulit dan tahi lalat.

Lantas, benarkah memakai parfum di leher mempunyai efek samping?

Efek samping pakai parfum di leher

Dokter spesialis kesehatan kulit dan kelamin dari Universitas Jenderal Soedirman, Ismiralda Oke Putranti mengatakan, penggunaan parfum secara langsung di kulit mampu menimbulkan reaksi iritasi pada sebagian orang.

"Bisa (menyebabkan alergi), mulai dari bercak merah hingga hitam atau bahkan putih," kata Okke, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (3/1/2024).

Okke menjelaskan, hal itu disebabkan karena kandungan alkohol di dalam parfum yang bersifat iritatif bagi sebagian orang.

"Alkohol sifatnya iritatif, jadi semua yang terkena alkohol pasti menjadi relatif kering. Hanya saja kadar alkohol dalam parfum kecil jadi ya tidak terlalu iritatif. Yang bersifat sebagai alergen justru biang parfumnya," jelas Okke.

Selain itu, parfum yang mengandung minyak bergamot dapat menyebabkan reaksi fotoalergi apabila terkena paparan sinar ultraviolet.

Oleh karena itu, Okke menyarankan supaya penggunaan parfum tidak disemprotkan langsung ke kulit.

"Boleh (pakai parfum) tapi jangan langsung ke kulit," kata dia lagi.

Baca juga: Aroma Parfum yang Dinilai Ampuh Usir Nyamuk, Apa Saja?

Gejala iritasi kulit akibat parfum

Menurut Okke, gejala iritasi kulit akibat pemakaian parfum tidak langsung dapat dilihat.

"Jadi gejala baru muncul justru setelah beberapa kali menggunakan parfum tersebut," ungkap Okke.

Hal itu karena zat pada parfum membutuhkan waktu beberapa hari untuk menimbulkan reaksi alergi atau tidak.

Dalam beberapa hari penggunaan, reaksi iritasi itu akan muncul dengan munculnya beberapa gejala.

"Gejala (iritasi kulit akibat parfum) mulai dari timbul rasa gatal, kemerahan bahkan sampai timbul lepuh bila berat," kata Okke.

Baca juga: 9 Parfum Teraneh di Dunia, Ada Aroma Rumah Duka, Uang, dan Kentang

Penanganan iritasi kulit akibat parfum

Apabila gejala iritasi kulit akibat penggunaan parfum muncul, Okke mengimbau agar segera menghentikan penggunaannya.

"Langkah pertama yang harus segera dilakukan adalah menghentikan pemakaian parfum langsung pada kulit," saran dia.

Kemudian, bersihkan area kulit dengan air dan sabun yang lembut. Tujuannya adalah untuk menghilangkan parfum yang tersisa.

"(Selanjutnya) bisa dioleskan emolien/aloe vera bila gejala ringan untuk meredakan perandangan," imbuh dia.

Namun, apabila gejala semakin parah, sebaiknya segera periksa ke dokter spesialis kulit dan kelamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com