Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.

Film Horor Banyak Penggemar

Kompas.com - 16/11/2023, 20:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SUNGGUH ironis bahwa meski sebenarnya bukan obat tidur, dongeng sudah melazim untuk dibacakan kepada anak-anak agar mengantuk lalu tertidur.

Masalah menjadi makin ironis sebab tujuannya untuk membuat anak-anak cepat tertidur, namun ternyata banyak dongeng sangat menakutkan sehingga malah membuat anak-anak makin susah tidur.

Alih-alih ditakuti, dongeng bersuasana horor malah digemari anak-anak sama halnya film horor malah digemari oleh kaum dewasa.

Kenapa film horor banyak penggemarnya?

Dari hasil riset Pusat Studi Hororologi bertetangga dengan Pusat Studi Humorologi dapat disimpulkan bahwa manusia memang membutuhkan hiburan.

Sementara jenis hiburan cukup beranekaragam mulai dari yang menyenangkan seperti dagelan sampai yang menakutkan seperti horor.

Dalam menghadapi kenyataan kehidupan yang memang penuh beban masalah, maka manusia rawan merasa jenuh sehingga membutuhkan hiburan yang ditawarkan oleh industri hiburan demi merangsang produksi hormon adrenalin di dalam tubuh kita masing-masing.

Kelebihan dari film horor adalah dapat dinikmati oleh para penonton pada zona aman sebab secara ragawi para penonton tidak terlibat langsung pada apa yang ditampilkan di layar lebar.

Industri gambar hidup masa kini sudah memiliki teknologi audi visual sedemikian maju sehingga memungkinkan kita secara batin menikmati adegan horor paling menakutkan di layar lebar atau layar kaca tanpa meninggalkan zona aman ragawi kita yang aman duduk nyaman di sofa bioskop atau di dalam rumah sendiri.

Kita bisa menikmati rasa takut pada saat menyaksikan sepak terjang Zombie, Drakula, Kuntilanak, Pocong, Dedemit, Sundel Bolong di layar lebar tanpa khawatir akan diterkam oleh tokoh horor yang sedang beraksi di luar zona aman ragawi kita masing-masing.

Saya bukan penggemar film horror. Menurut pengamatan saya film-film horor masih begitu-begitu saja alias belum move on dari apa yang telah ditampilkan pada “Exorcist” maupun “Beranak Dalam Kubur” apalagi “Suster Ngesot”.

Menurut selera horor saya yang sudah barang tentu subyektif belaka, apa yang ditampilkan di kenyataan panggung politik perebutan kekuasaan di Indonesia jauh lebih menyeramkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Alasan Beberapa Pohon Dapat Bertahan Hidup hingga Ribuan Tahun

Alasan Beberapa Pohon Dapat Bertahan Hidup hingga Ribuan Tahun

Tren
29 Kereta yang Dapat Diskon Natal-Tahun Baru 20 Persen pada 12-13 Desember 2023

29 Kereta yang Dapat Diskon Natal-Tahun Baru 20 Persen pada 12-13 Desember 2023

Tren
Spesifikasi Pesawat Airbus A400M Pesanan Menhan untuk TNI AU

Spesifikasi Pesawat Airbus A400M Pesanan Menhan untuk TNI AU

Tren
Dibuka Besok, Simak Syarat dan Cara Daftar KPPS Pemilu 2024

Dibuka Besok, Simak Syarat dan Cara Daftar KPPS Pemilu 2024

Tren
Duduk Perkara Rian Mahendra Dilaporkan PO Sembodo soal Dugaan Kasus Penggelapan

Duduk Perkara Rian Mahendra Dilaporkan PO Sembodo soal Dugaan Kasus Penggelapan

Tren
Profil Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel, Moderator Debat Perdana Capres-Cawapres 2024

Profil Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel, Moderator Debat Perdana Capres-Cawapres 2024

Tren
Begini Cara Memilih dan Membelah Durian yang Tepat

Begini Cara Memilih dan Membelah Durian yang Tepat

Tren
Digdaya Metode Euler di 'Hidden Figures'

Digdaya Metode Euler di "Hidden Figures"

Tren
Kata Polisi Usai Disebut Lamban Usut Laporan KDRT Ibu yang 4 Anaknya Tewas di Jagakarsa

Kata Polisi Usai Disebut Lamban Usut Laporan KDRT Ibu yang 4 Anaknya Tewas di Jagakarsa

Tren
Daftar Lengkap 42 Uang Rupiah yang Ditarik dari Peredaran, Terbaru 3 Pecahan Koin Logam

Daftar Lengkap 42 Uang Rupiah yang Ditarik dari Peredaran, Terbaru 3 Pecahan Koin Logam

Tren
Cara dan Syarat Buat Pin Ibu Hamil untuk Naik KRL, Lewat Link dan Aplikasi

Cara dan Syarat Buat Pin Ibu Hamil untuk Naik KRL, Lewat Link dan Aplikasi

Tren
Beredar Pesan Berisi Warga Disebut Jadi Korban Penipuan yang Mengatasnamakan Kemenkes, Apa Isinya?

Beredar Pesan Berisi Warga Disebut Jadi Korban Penipuan yang Mengatasnamakan Kemenkes, Apa Isinya?

Tren
5 Fakta Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Korban Dikubur di Bawah Kasur

5 Fakta Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Korban Dikubur di Bawah Kasur

Tren
7 Gunung di Jawa Barat Perlu Diwaspadai Selama Musim Hujan, Apa Alasannya?

7 Gunung di Jawa Barat Perlu Diwaspadai Selama Musim Hujan, Apa Alasannya?

Tren
Pria yang Pernah Gugat Wanita Rp 34,8 Miliar Usai Cintanya Ditolak, Kini Terseret Banyak Kasus Penipuan

Pria yang Pernah Gugat Wanita Rp 34,8 Miliar Usai Cintanya Ditolak, Kini Terseret Banyak Kasus Penipuan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com