Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tawuran di Muntilan, Magelang, Polisi: Situasi Kondusif dan Dilakukan Mediasi

Kompas.com - 15/10/2023, 21:47 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tawuran antara dua kubu terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Minggu sore (15/10/2023).

Sejumlah video yang memperlihatkan situasi terkini di Muntilan ketika tawuran berlangsung beredar di media sosial X atau Twitter.

Akibat peristiwa tersebut, sempat menyebabkan kemacetan di jalan Magelang-Yogyakarta. 

Baca juga: Tawuran di Muntilan, Magelang, Kendaraan Dibakar dan Lalu Lintas Macet

Penjelasan Polda Jateng

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengkonfirmasi adanya tawuran di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu sore.

Stefanus mengatakan, bentrok tersebut diduga melibatkan kelompok BSM dan Brigodo Wirodigdo yang merupakan Laskar PDI-P Yogyakarta dengan GPK Militan bersama Ketua Forum Aliansi Umat Islam Bersatu (FAUIB) Anang Imamudi.

"Minggu, 15 Oktober 2023 telah terjadi gesekan," ujar Stefanus kepada Kompas.com, Minggu.

Awal mula tawuran

Pihaknya menjelaskan, bentrok yang pecah di Muntilan diawali dari gesekan di daerah Batikan Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang sekitar pukul 15.20 WIB.

Pada saat itu, massa dari BSM pulang ke arah Yogyakarta. Namun, sesampainya di Batikan Pabelan, terjadi gesekan dengan massa dari GPK Militan.

"Dari GPK Militan ada yang luka terkena lemparan batu. Korban diduga bernama Eri yang merupakan warga Pabelan Mungkid, kemudian laskar BSM Jogja melanjutkan perjalanan," jelas Stefanus.

Setelah itu, massa dari BSM yang tiba di depan kantor DPC PDI-P Prumpung Muntilan diadang oleh oknum GPK Militan.

Kedua belah pihak terlibat aksi lempar batu yang menyebabkan satu sepeda motor milik BSM rusak.

"Kemudian laskar BSM Jogja melanjutkan perjalanan," ujar Stefanus.

Baca juga: Penyalahgunaan Obat Tramadol dalam Aksi Tawuran, Obat Apa Itu dan Apa Efeknya?

Halaman:

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com