Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Mohammed Deif, Komandan Hamas yang Disebut Otak Serangan ke Israel?

Kompas.com - 12/10/2023, 14:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Ia menduduki puncak daftar orang yang paling dicari di Israel selama beberapa dekade dan dianggap bertanggung jawab atas kematian puluhan warga Israel dalam serangan bom bunuh diri.

Baca juga: Perbandingan Kekuatan Israel Vs Hamas

Pernah ditangkap Israel pada 1989

Deif pernah ditangkap oleh Israel pada 1989.

Ia menghabiskan hidup di bawah bayang-bayang Israel selama 16 ketika mendekam di penjara.

Setelah bebas, Deif tidak menyurutkan langkahnya melawan Israel. Ia terus diburu oleh Israel, bahkan beberapa kali sempat nyaris terbunuh.

Sumber Hamas mengatakan, Deif telah kehilangan satu matanya dan mengalami luka serius di salah satu kaki ketika Israel berusaha membunuhnya.

Tak banyak potret Deif yang dapat diketahui orang. Dalam beberapa potret, deif memilih mengenakan topeng atau hanya terlihat bayangannya saja.

Deif juga tidak berkomunikasi menggunakan ponsel pintar. Saat ini, ia diduga berada di Gaza, tepatnya di dalam labirin terowongan di bawah daerah kantong tersebut.

Baca juga: Alasan Militan Palestina Hamas Serang Israel, Korban Tewas 250 Orang

Israel bentuk kabinet perang

Sementara tuduhan serangan diarahkan kepada Deif, Israel membentuk kabinet perang untuk mengawasi perlawanan dan membalas serangan Hamas.

Dikutip dari Associated Press, warga Palestina semakin menderita seiring serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Israel sejak Sabtu.

Israel juga meningkatkan pengeboman dan menghancurkan pemukiman warga. Pembangkit listrik di Gaza pun kehabisan suplai akibat serangan Israel.

Hingga Kamis (12/10/2023), jumlah korban tewas dalam konflik Hamas-Israel sudah mencapai 2.300-an orang.

Baca juga: Siapa Kelompok Militan Palestina Hamas yang Luncurkan Serangan Mendadak ke Israel?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com