Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kemenparekraf soal Kartu Kuning Geopark Kaldera Toba

Kompas.com - 03/10/2023, 15:00 WIB
Aulia Zahra Zain,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) I Gusti Ayu Dewi Hendriyani memberikan penjelasan perihal pemberian kartu kuning UNESCO kepada Geopark Kaldera Toba di Provinsi Sumatera Utara.

UNESCO merupakan badan PBB yang mengurusi atau berfokus pada soal pendidikan dan situs-situs kebudayaan.

Menurut Dewi, kartu kuning Geopark Kaldera Toba tersebut merupakan hasil dari sidang "The 8th UNESCO Global Geoparks Council" pada 4-5 September 2023 di Maroko yang salah satunya membahas soal hasil revalidasi UNESCO Geopark Global (UGGp).

Baca juga: Viral, Video Red Devil Invasi Perairan Danau Toba, Ikan Apa Itu?

Dari hasil sidang tersebut UGGp Kaldera Toba mendapat kartu kuning.

Perlu diketahui, setiap geopark divalidasi ulang secara menyeluruh setiap empat tahun.

"Adapun hasil resmi sidang (official report) terkait rekomendasi Geopark Kaldera Toba akan terbit pada awal tahun 2024 bersamaan dengan hasil UNESCO Board Meeting," ujarnya, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (2/10/2023) malam.

Diberitakan sebelumnya, kartu kuning yang diberikan UNESCO ini mewajibkan organisasi pengelola Danau Toba untuk melakukan pembenahan selama dua tahun.

Apabila target perbaikan selama dua tahun ke depan tidak tercapai, Geopark Kaldera Toba terancam mendapatkan kartu merah atau keluar dari keanggotaan UNESCO Global Beopark (UGGp).

Baca juga: Sejarah Danau Toba, Legenda Ikan Mas dan Letusan Dahsyat yang Hampir Musnahkan Manusia

Prioritas perbaikan Geopark Kaldera Toba

Dewi menambahkan, usai mendapatkan kartu kuning tersebut pihaknya langsung berbenah dan berupaya melakukan perbaikan.

Sejauh ini, terdapat empat rekomendasi yang perlu tindak lanjut, yaitu:

  1. Organisasi badan pengelola (manajemen)
  2. Peta geologi
  3. Visibilitas
  4. Tema geopark dengan aplikasi di lapangan

"Di antara empat rekomendasi tersebut, organisasi badan pengelola (manajemen) Kaldera Toba adalah prioritas utama untuk segera ditindaklanjuti," bebernya.

Baca juga: Viral, Video Red Devil Invasi Perairan Danau Toba, Ikan Apa Itu?

Terkait dengan perbaikan, Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) imbuhnya, telah melaksanakan rapat koordinasi lintas stakeholder untuk menindaklanjuti keempat rekomendasi yang dimaksud.

Prioritas utama, KNGI sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara utuk mengevaluasi dan mereorgannisasi Badan Pengelola UGGp Kaldera Toba agar dapat berjalan sesuai dengan tugas fungsinya.

"Prioritas perbaikan adalah evaluasi dan reorganisasi kelembagaan Badan Pengelola UGGp. Maka tidak perlu melakukan penutupan Geopark Kaldera Toba," paparnya.

Baca juga: Google Doodle Hari Ini Bertema Merayakan Danau Toba, Ada Apa?

Pengembangan produk pariwisata di Geopark Kaldera Toba

Proyek alur Tano Ponggol yang berada di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)/Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.Dok. Kementerian PUPR Proyek alur Tano Ponggol yang berada di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)/Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Lebih lanjut, guna mewujudkan pengembangan geopark Kaldera Toba sebagai destinasi pariwisata pihaknya telah menyiapkan dan melakukan sejumlah hal, yakni:

  • Menyiapkan anugerah desa wisata Indonesia (ADWI), yaitu desa-desa wisata sebagai destinasi pariwisata
  • Melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas SDM dan pelaku UMKM, melalui Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 dan Workshop KaTa Kreatif Indonesia
  • Mendukung penyelenggaraan event baik di tingkat daerah, nasional melalui Karisma Event Nusantara (KEN) maupun Internasional seperti F1 H20 Powerboat Danau Toba pada Februari 2023

Sebagaimana diketahui, peringatan kartu kuning Geopark Kaldera Toba diumumkan melalui laman resmi UNESCO.

Keputusan tersebut merupakan bagian dari validasi Geopark Kaldera Toba yang dilakukan asesor UNESCO pada 31 Juli sampai 4 Agustus 2023.

Baca juga: 4 Geopark Indonesia yang Kembali Diakui UNESCO, Mana Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kisah Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Jatuh Cinta pada Perempuan Yahudi

Kisah Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Jatuh Cinta pada Perempuan Yahudi

Tren
Profil dan Harta Kekayaan Ridwan Mansyur, Hakim MK yang Dilantik Hari Ini

Profil dan Harta Kekayaan Ridwan Mansyur, Hakim MK yang Dilantik Hari Ini

Tren
Mengenang Yayu Unru, Aktor Legendaris Indonesia yang Meninggal akibat Serangan Jantung

Mengenang Yayu Unru, Aktor Legendaris Indonesia yang Meninggal akibat Serangan Jantung

Tren
4 Rumah yang Berpotensi Tersambar Petir Saat Hujan, Bagaimana Cara Mencegahnya?

4 Rumah yang Berpotensi Tersambar Petir Saat Hujan, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Tren
6 Temuan Ilmiah Paling Menakjubkan Sepanjang 2023, Apa Saja?

6 Temuan Ilmiah Paling Menakjubkan Sepanjang 2023, Apa Saja?

Tren
Batu Akik dari Telur Dinosaurus 60 Juta Tahun Ditemukan di Inggris

Batu Akik dari Telur Dinosaurus 60 Juta Tahun Ditemukan di Inggris

Tren
5 Efek Samping Terlalu Sering Minum Air Panas, Apa Saja?

5 Efek Samping Terlalu Sering Minum Air Panas, Apa Saja?

Tren
Perjalanan Kasus Siswa SD di Bekasi Meninggal Usai Di-'sliding' Teman dan Kaki Diamputasi

Perjalanan Kasus Siswa SD di Bekasi Meninggal Usai Di-"sliding" Teman dan Kaki Diamputasi

Tren
Berkaca dari Kasus Siswa SD Bekasi yang Di-'sliding' dan Kakinya Diamputasi, Ini Penyebab dan Gejala Kanker Tulang

Berkaca dari Kasus Siswa SD Bekasi yang Di-"sliding" dan Kakinya Diamputasi, Ini Penyebab dan Gejala Kanker Tulang

Tren
Kumpulan Ucapan dan Twibbon Hari Antikorupsi Sedunia 2023

Kumpulan Ucapan dan Twibbon Hari Antikorupsi Sedunia 2023

Tren
Sosok Helmut Hermawan, Tersangka Penyuap Eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Sosok Helmut Hermawan, Tersangka Penyuap Eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Tren
BMKG Ungkap Wilayah yang Berpotensi Cuaca Ekstrem pada 8-9 Desember 2023

BMKG Ungkap Wilayah yang Berpotensi Cuaca Ekstrem pada 8-9 Desember 2023

Tren
Tanggapan Kemenkeu soal 100-an Kontainer Pekerja Migran yang Tertahan di Pelabuhan

Tanggapan Kemenkeu soal 100-an Kontainer Pekerja Migran yang Tertahan di Pelabuhan

Tren
Jangan Telat, Promo Ancol “Hemat BerTiga” Hanya sampai 15 Desember 2023

Jangan Telat, Promo Ancol “Hemat BerTiga” Hanya sampai 15 Desember 2023

Tren
4 Manfaat Jalan Kaki Mundur dan Risikonya

4 Manfaat Jalan Kaki Mundur dan Risikonya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com