Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2023, 18:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semangka banyak dikonsumsi di musim kemarau karena mengandung banyak air sehingga bisa menghidrasi tubuh.

Terlebih di suhu sangat panas seperti belakangan ini, semangka bisa menjadi penyelamat bagi tubuh yang terdera dahaga.

Selain digunakan menyegarkan mulut, semangka juga dikonsumsi untuk digunakan menyehatkan tubuh.

Banyak nutrisi yang terkandung di dalam semangka, dari vitamin juga antioksidan. Bahkan ada pendapat bahwa buah ini bisa berguna untuk menurunkan berat badan.

Lantas, benarkah semangka bisa digunakan mendorong program diet?

Baca juga: 8 Manfaat Biji Semangka bagi Kesehatan, Apa Saja?

Alasan semangka bisa digunakan menurunkan berat badan

Menurut ilmuwan, semangka memang bisa digunakan menyuport program diet alias menurunkan berat badan.

Dikutip dari VerywellHealth, semangka merupakan salah satu buah terbaik untuk dimasukkan dalam pola makan seseorang yang tengah mencoba menurunkan berat badan.

Banyak alasan mengapa semangka bisa digunakan untuk menurunkan berat badan, antara lain:

1. Rendah kalori

Semangka memiliki kepadatan kalori yang rendah sehingga semua orang bisa memakannya dalam jumlah banyak tanpa takut kelebihan kalori.

Karena inilah, semangka bisa digunakan untuk mengganti camilan berkalori tinggi.

Baca juga: Ciri-ciri Semangka yang Manis dan Matang, Apa Saja?

2. Meningkatkan kinerja sistem pencernaan

Sebanyak 90 persen kandungan semangka adalah air, hal ini membuat buah yang berkulit hijau ini bisa efektif menyehatkan organ-organ pencernaan.

Air akan menjaga makanan tetap bergerak melalui sistem pencernaan sehingga terhindar dari rasa kembung dan membantu memecah makanan sehingga nutrisinya dapat diserap tubuh.

Semangka juga mengandung serat yang membantu membersihkan penumpukan di saluran cerna sehingga meningkatkan kesehatan usus.

3. Membuat kenyang lebih lama

Dengan kandungan airnya yang tinggi, semangka bisa menghidrasi tubuh sepanjang hari. Hal ini membuat seseorang jadi tak mudah lapar.

Jika seseorang mengalami dehidrasi, otak sering mengartikan haus sebagai rasa lapar, sehingga ia akan berburu makanan.

Halaman:

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com