KOMPAS.com - Jaksa Agung Libya memerintahkan penangkapan terhadap delapan pejabat dan mantan pejabat pada Senin (25/9/2023).
Penangkapan tersebut dilakukan imbas bencana banjir besar di Kota Derna, Libya yang menewaskan lebih dari 3.800 orang.
Banjir besar itu disebabkan oleh dua bendungan di luar Kota Derna jebol atau runtuh usai dihantam Badai Daniel pada 10 September 2023 lalu.
Dikutip dari ALJazeera, pengnakapan itu dilakukan sambil menunggu penyelidikan dari bencana banjir besar tersebut.
Baca juga: Mengenal Badai Daniel, Penyebab Banjir Bandang di Libya yang Tewaskan 2.500 Orang
Baca juga: Penyebab Mengapa Banjir di Libya Begitu Besar dan Menewaskan Ribuan Orang...
Kantor Jaksa Agung Al-Siddiq Al-Sour mengatakan, pihaknya memeriksa tujuh mantan serta pejabat Otoritas Sumber Daya Air dan Otoritas Pengelolaan Bendungan atas tuduhan kelalaian dalam mengurus bendungan yang jebol tersebut.
Selain itu, mantan wali kota Derna Abdulmenam al-Ghaithi yang baru saja dipecat juga diperiksa dan diinterogasi.
Sejauh ini, delapan orang tersebut tidak mempunyai bukti yang dapat menghindarkan mereka dari dakwaan.
Jaksa juga memerintahkan mereka untuk ditahan sementara waktu sambil menunggu selesainya penyelidikan.
Baca juga: Mengenal Badai Daniel, Penyebab Banjir Bandang di Libya yang Tewaskan 2.500 Orang
Menurut Al-Sour, pihaknya akan melakukan penyelidikan yang berfokus pada kontrak pemeliharaan bendungan antara departemen air Libya dan perusahaan Turkiye itu.
Penyelidikan ini mungkin menghadapi tantangan besar karena perpecahan politik di Libya selama bertahun-tahun.
Meningkatnya seruan untuk melakukan penyelidikan internasional terhadap bencana tersebut mencerminkan ketidakpercayaan masyarakat yang mendalam terhadap lembaga-lembaga negara Libya.
Dua minggu setelah bendungan runtuh, tim penyelamat lokal dan internasional masih menggali lumpur dan bangunan berlubang untuk mencari korban.
Mereka juga menyisir Laut Mediterania di lepas pantai Derna untuk mencari jazad orang-orang yang hanyut.
Baca juga: 5 Negara Diterjang Banjir dengan Ribuan Korban Jiwa, Ada Libya, AS, dan China
Al-Sour mengatakan, dua bendungan di hulu Derna yang jebol tersebut sudah retak sejak 1998.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.