Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2023, 15:45 WIB
Aulia Zahra Zain,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menceritakan kebiasaan seseorang hobi makan banyak namun berat badan tetap ideal, ramai di media sosial.

"Adekku tiap makan mie segini (2 bungkus) dihabisin sendiri Guis, itu di dalem masih ada bakso jumbo 4 sama telor 2. Btw dia cwe, tapi bb nya cukup ideal," tulis narasi unggahan di akun media sosial X, @FOOD_FESS, pada Sabtu (24/9/2023).

Dalam narasinya, pengunggah menulis bahwa dengan kebiasaan seperti itu, si penyuka mi instan tetap memiliki berat badan ideal alias tidak pernah gemuk.

Warganet banyak yang meninggalkan komentar di unggahan itu. Beberapa menyoroti fenomena orang yang sering makan banyak tapi tak mudah jadi gendut. 

"Mengiri sama org yg bisa makan banyak tapi ga gendut2, gua minum doang kayaknya langsung nmbh 1kg," tulis akun @dedegemesicung

"Kurang enak juga kakk, mau naikin BB susah puol, dikata kurang makan, ga diksih makan, pdlan mah lumayan," komentar akun @secretoflife275.

Baca juga: Mengapa Orang Jepang Jarang Ada yang Gemuk? Ini Alasannya


Lantas, kenapa ada orang yang selalu makan banyak tapi susah gemuk? 

Penjelasan ahli gizi

Menurut ahli gizi anak dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Ali Khomsan MS, kegemukan dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya faktor genetik.

Sehingga, ada seseorang yang langsing meskipun dia selalu makan dalam porsi yang besar. Hal ini terjadi karena metabolisme sebagian orang relatif lebih lambat daripada yang lain.  

Kedua, faktor keturunan juga memengaruhi. Seseorang yang salah satu orangtuanya gemuk, maka 40 persen berpeluang menjadi gemuk. 

Sedangkan seseorang yang kedua orangtuanya gemuk, peluangnya menjadi gemuk mencapai 80 persen. 

"Tetapi tidak berarti yang orangtua dengan berat badan normal tidak akan memiliki anak yang gemuk. Bisa memiliki anak yang gemuk, tapi peluangnya kecil," ujar Ali kepada Kompas.com, Minggu (24/9/2023). 

Kegemukan sendiri juga bisa terjadi akibat kebiasaan.

Semisal, seseorang yang sudah terbiasa makan banyak sejak kecil, maka akan mengembangkan kebiasaan makan banyak sampai dewasa. Kebiasaan makan banyak menjadi bertahap, dan bisa berpotensi memicu obesitas. 

"Jika makan banyaknya baru-baru ini, maka tidak akan menyebabkan gemuk," ungkap Ali. 

Halaman:

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sudah Memasuki Tahap Kalibrasi, Kapan Bandara Dhoho Kediri Akan Beroperasi?

Sudah Memasuki Tahap Kalibrasi, Kapan Bandara Dhoho Kediri Akan Beroperasi?

Tren
Saat Ribuan Ton Ikan Sarden Mati dan Terdampar di Pantai Jepang...

Saat Ribuan Ton Ikan Sarden Mati dan Terdampar di Pantai Jepang...

Tren
Pendaftaran Petugas KPPS Pemilu 2024 Dibuka, Berikut Tugas dan Besaran Gajinya

Pendaftaran Petugas KPPS Pemilu 2024 Dibuka, Berikut Tugas dan Besaran Gajinya

Tren
Harbolnas 12.12: Ini 8 Daftar Produk yang Tawarkan Promo Spesial

Harbolnas 12.12: Ini 8 Daftar Produk yang Tawarkan Promo Spesial

Tren
Cara Ikut Lelang Barang Gratifikasi KPK 13 Desember 2023, Ada Album BTS, Sepeda Listrik, dan PS 5

Cara Ikut Lelang Barang Gratifikasi KPK 13 Desember 2023, Ada Album BTS, Sepeda Listrik, dan PS 5

Tren
Penjelasan KAI soal Foto Pramugari KA Wisata yang Beri Layanan Bermain Bersama Anak-anak

Penjelasan KAI soal Foto Pramugari KA Wisata yang Beri Layanan Bermain Bersama Anak-anak

Tren
Semua Meteran Listrik Konvensional Akan Diganti Jadi Smart Meter AMI, PLN Pastikan Gratis

Semua Meteran Listrik Konvensional Akan Diganti Jadi Smart Meter AMI, PLN Pastikan Gratis

Tren
Penipuan Quishing Bisa Kuras Rekening Pakai QR Code, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Penipuan Quishing Bisa Kuras Rekening Pakai QR Code, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Tren
Cara Ampuh Usir Tikus Pakai Bawang Putih, Kapur Barus, Soda, dan Cabai

Cara Ampuh Usir Tikus Pakai Bawang Putih, Kapur Barus, Soda, dan Cabai

Tren
Ada 28 Persen Warga Belum Menentukan Pilihan, Akankah Debat Capres-Cawapres Jadi Penentu?

Ada 28 Persen Warga Belum Menentukan Pilihan, Akankah Debat Capres-Cawapres Jadi Penentu?

Tren
Kerap Dianggap Tanaman Liar, Putri Malu Dijual Rp 150.000 di Swiss

Kerap Dianggap Tanaman Liar, Putri Malu Dijual Rp 150.000 di Swiss

Tren
Menggerus 'Trias Politica'

Menggerus "Trias Politica"

Tren
Sejumlah Wilayah Alami Penurunan Curah Hujan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Sejumlah Wilayah Alami Penurunan Curah Hujan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Efek Mengonsumsi Kol Goreng bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Efek Mengonsumsi Kol Goreng bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Tren
Cara Mengganti Password Hotspot pada Ponsel Android dan iPhone

Cara Mengganti Password Hotspot pada Ponsel Android dan iPhone

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com